Para Alumni PKN BPSDMD Jateng Diminta Jaga Integritas di Daerahnya

SAPA: DPD Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi LAN RI Baseng memberikan sertifikat PKN Tingkat II Angkatan XXIV kepada peserta di Gedung Sasana Widya Praja BPSDMD, Selasa (14/11/23). (LU'LUIL MAKNUN/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Sebanyak 60 orang peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXIV Provinsi Jawa Tengah Tahun 2023 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jawa Tengah resmi dinyatakan lulus pada Selasa (14/11). Para alumni ini diminta untuk menjaga integritas dan mengimplementasikan inovasi yang telah mereka buat saat kembali ke daerahnya masing-masing.

Sebagai informasi, Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXIV Provinsi Jawa Tengah Tahun 2023 dilaksanakan selama 4 bulan. Mulai dari 6 Juli 2023 hingga 14 November 2023.

Turut hadir dalam kegiatan Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno, dan Kepala Lembaga Adminitrasi Negara (LAN) RI yang diwakili oleh DPD Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi, Baseng, dan Kepala Kantor Regional 1 BKN Yogyakarta, Paulus Dwi Laksono Harjono.

Kepala BPSDMD Jateng, Sadimin mengatakan, proses pelaksanaan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXIV Provinsi Jawa Tengah Tahun 2023 berjalan dengan lancar dan seluruh peserta dinyatakan lulus. Sebanyak 18 orang dengan kriteria sangat memuaskan, 41 orang dengan kriteria memuaskan, dan satu orang mendapat kriteria baik.

“Berjalan dengan baik, dan 60 peserta dari kepala dinas seluruh Indonesia bisa mengikuti dengan baik, dan dinyatakan lulus semuanya,” katanya pada Joglo Jateng usai penutupan acara tersebut.

Sadimin berharap, sepulang para peserta ke daerah masing-masing bisa mengimplementasikan proyek perubahan mereka dengan baik. Sehingga mampu memberi kemudahan dalam pelayanan kepada masyarakat.

“Tentu harapannya inovasi proyek perubahan yang mereka buat bisa diterapkan di daerah masing-masing, dengan biaya yang murah, gampang diakses dan tentunya bisa memudahkan dalam pelayanan kepada masyarakat,” ucapnya.

SINERGI: DPD Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi LAN RI Baseng, Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah Sumarno, Kepala Kantor Regional 1 BKN Yogyakarta Paulus Dwi Laksono Harjono, dan Kepala BPSDMD Jateng, Sadimin saat penutupan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Provinsi Jawa Tengah di Gedung Sasana Widya Praja BPSDMD, Selasa (14/11/23).

Pihaknya berpesan agar para peserta mampu menjaga integritas dengan baik. Menurutnya itu keharusan yang harus dilakukan seorang pemimpin. “Jadi sebagai pemimpin kita harus memulai, menjadi contoh dan memberikan contoh untuk berintegritas. Sehingga kebawahnya baik di bidangnya, di staffnya sampai di pelaksananya itu bisa melaksanakan tugas dengan baik,” tandasnya.

Senada, Sekda Jateng, Sumarno turut angkat bicara terkait menjaga integritas. Menurutnya integritas harus dibangun, dimulai dari para pemimpin. Karena pemimpin itu menjadi contoh dan yang menjadi pengendali.

“Kalau pemimpin tidak memiliki integritas, itu akan memberi contoh ke bawahnya, memberi keleluasaan ke bawahnya untuk tidak berintegritas. Dan ini merusaknya luar biasa kayak piramid, dari satu titik ke bawah menyebar. Itu menjadi kerusakan yang luar biasa,” katanya.

Dan begitu tidak berintegritas, lanjutnya, pasti tidak mampu untuk mengendalikan, menegur tidak berani, menyampaikan hal yang sesuai tidak berani. Karena begitu ditegur bawahannya akan menyepelekan. “Ini betapa pentingnya pemimpin ini harus berintegritas,” ujarnya.

Sementara itu, DPD Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi LAN RI, Baseng dalam sambutannya turut memberikan arahan kepada para peserta. Salah satunya adalah untuk memperhatikan isu strategis. Menurutnya melalui isu strategis itu nantinya akan menuntun untuk melakukan perubahan.

“Isu strategis yang perlu kita perhatikan dan camkan baik-baik pada kesempatan ini adalah bahwa maju tidaknya sebuah negara itu tentu tergantung dari kualitas birokrasi atau kualitas organisasi pemerintahannya. Mampukah birokrasi itu menciptakan menghasilkan produk-produk bagi masyarakat,” tegasnya. (luk/gih)