JEPARA, Joglo Jateng – Atlet para badminton asli Jepara berhasil menyabet dua medali di ajang Asian Para Games 2023 di Hangzhou, China. Perolehan itu didapat berkat latihan, kerja keras, dan komitmen yang kuat dari para atlet.
Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Jepara, Asrori memaparkan, medali emas diraih oleh Subhan dari ganda campuran SH6 berpasangan Rina Marlina dan perunggu ganda putra dengan Dimas Tri Aji. Sebelumnya, para atlet sudah taat menjalani latihan rutin setiap hari, pagi, siang, dan malam. Bahkan ihwal berat badan, apabila salah satu di antara mereka naik, disanksi berupa denda. Artinya, kualitas dikontrol dengan ketat.
“Rutin melaksanakan latihan adalah kunci, serta komitmen yang kuat akan melancarkan temen-temen atlet untuk juara. Intinya, terus latihan secara intens. Tiada hasil tanpa proses,” papar Asrori kepada Joglo Jateng, belum lama ini.
Usai pulang dari dari Hangzhou, China, Subhan kemudian menjalani try out bersiap menuju Ke Jepang. Karena dalam waktu dekat, di sana akan digelar olimpiade tingkat Internasional.
Sementara itu, NPCI Jepara yang juga mewakili Jawa Tengah sedang bersiap dalam Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) ke-17. Kompetisi ini akan digelar di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) tahun depan.
Para atlet bersiap di Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Aceh. Sebagaimana di Jepara, latihan setiap hari, pagi, siang, malam dengan pembatasan makanan yang ketat, serta pemantauan kualitas atlet dilakukan secara terus menerus.
Perjuangan yang dilalui NPCI selama ini, menurutnya, perlu diapresiasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara. Karena sudah turut serta mengharumkan nama Kota Ukir.
“Sampai sekarang, Alhamdulillah Pemkab Jepara support terus. Bahkan melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jepara, di tahun 2024 jika sabet medali akan peroleh hadiah yang setara dengan atlet lainnya,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua KONI Jepara, Syamsul Anwar mengungkapkan, pihaknya akan terus konsisten dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi KONI sebagai pembina para atlet berprestasi. Tidak hanya sekarang, melainkan sampai hari esok yang akan datang.
“Terpenting bagi Jepara untuk semangat dalam mengasah skill sebaik mungkin. Jangan patah arang, akan kami bina semaksimal mungkin melalui Ketua Cabang Olahraga maupun para pelatih,” pungkas Syamsul.
Asian Paragames 2023 China
Memasuki partai final nomor ganda putra, Subhan menghadapi tim tuan rumah, Zeng Qiangto dan Lin Naili. Hasilnya, ia kalah dengan rubber game, yaitu pungkas dengan skor 5-21, 21-12 dan 13-21.
Sementara, saat bermain di ganda campuran, atlet para badminton itu sukses menekuk pasangan tuan rumah, dengan dua game secara langsung. Adapun skor yang diperoleh, 21-17 dan 21-9.
“Ketika berhadapan dengan pendukung tuan rumah di partai final, sungguh tekanannya luar biasa. Akibatnya, konsentrasi menjadi kacau,” terang atlet asal Desa Wedelan, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara itu.
Dua medali tingkat dunia yang diraihnya itu didapat dengan susah payah. Kata Subhan, sewaktu pertandingan pertama (ganda campuran), cedera yang ia alami di kaki kiri kambuh dan harus dilarikan ke medis.
Beberapa saat berlalu, Subhan berangsur pulih dari cedera. Kemudian mampu mengakhiri pertandingan dengan perolehan medali perunggu. Tidak berhenti di situ, lima jam setelahnya, ia lanjut ke babak final (ganda putra).
“Dengan menahan cedera yang kualami, yang sebenarnya kambuh sejak babak penyisihan. Tapi Alhamdulillah masih bisa bertahan sampai partai puncak,” jelasnya.
Pada pertandingan tersebut, ia merasa diuntungkan. Sebab serangan yang dilancarkan Lin Naili selalu tanggung dan dimanfaatkan Rina Marlina secara sempurna. (cr2/mg4)