PURBALINGGA, Joglo Jateng – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Purbalingga mendorong organisasi perangkat daerah (OPD) untuk meningkatkan kesadaran gizi masyarakat terkait pemenuhan gizi dalam asupan makanan. Hal itu dilakukan untuk menyukseskan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, yang menargetkan angka stunting di wilayah tersebut turun di bawah 10 persen pada 2024.
Wakil Ketua DPRD Purbalingga Tenny Juliawaty mengatakan, salah satu faktor penting yang mempengaruhi stunting adalah kesadaran masyarakat terkait pemenuhan gizi. Menurutnya, saat ini belum sepenuhnya warga Purbalingga aware tentang kebutuhan gizi.
“Mungkin banyak faktor yang mempengaruhi, seperti faktor ekonomi dan lingkungan. Karena kalau saya lihat, masih banyak orang yang prinsipnya ‘yang penting perut kenyang’. Itu yang perlu kita luruskan bersama. Oleh karena itu, saya mendorong OPD untuk bisa mengedukasi masyarakat agar paham arti penting pemenuhan gizi, sehingga angka stunting bisa terus ditekan,” ujarnya, Rabu (15/11/23).
Di sisi lain, tingkat pendidikan juga dinilai memiliki peran yang cukup mendasar untuk mengatasi stunting. Sebab, masih banyak ditemui warga yang menikah muda, tanpa kesiapan mental yang cukup.
“Coba kalau misalnya ada generasi muda yang tidak mengenyam pendidikan dasar secara penuh, kemudian berumah tangga. Otomatis untuk mendidik dan memberikan menu kepada anak tidak dapat terkontrol. Apalagi kalau di lingkungannya tidak ada yang membimbing. Hal-hal seperti itu yang harus kita antisipasi,” terangnya.
Dengan peningkatan kesadaran gizi, diharapkan angka prevalensi stunting di Purbalingga dapat terus ditekan. Oleh sebab itu, dirinya berharap kerja sama dari seluruh pihak untuk bisa saling mengingatkan, demi generasi muda yang lebih baik menuju Indonesia Emas 2045.
Sebelumnya, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menargetkan angka prevalensi stunting di Purbalingga pada tahun 2024 di bawah 10 persen. Sedangkan saat ini, prevalensi stunting di Purbalingga per Oktober 2023 sebesar 12,3 persen, di atas target nasional yaitu sebesar 14 persen pada tahun 2024. (abd/all)