Oleh: Fella Ulya Fahma
Guru SDN Pundenarum 1, Kec. Karangawen, Kab. Demak
LITERASI tidak bisa dilepaskan dari bahasa. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi apabila ia telah memperoleh kemampuan dasar berbahasa. Yaitu membaca dan menulis. Jadi, makna dasar literasi sebagai kemampuan baca tulis merupakan pintu utama bagi pengembangan makna literasi secara lebih luas. Cara yang digunakan untuk memperoleh literasi adalah melalui pendidikan. Kemajuan suatu negara secara langsung tergantung pada tingkat melek huruf di negara tersebut.
Numerasi adalah kemampuan mengaplikasikan konsep bilangan dan simbol dalam matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Numerasi berbeda dengan matematika meskipun berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.
Untuk memiliki kemampuan numerasi, pengetahuan matematika saja tidak cukup. Anak juga harus dapat berpikir logis sistematis untuk memahami persoalan yang dihadapi. Selain itu, diperlukan kemampuan untuk memilah dan mengolah informasi agar dapat menyelesaikan masalah.
Tujuan memiliki kemampuan numerasi adalah untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari sekaligus mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan yang masuk akal. Selain itu, kemampuan numerasi akan membantu seseorang untuk melakukan perencanaan dengan baik.
Kemampuan numerasi juga diperlukan dalam menghitung dan menafsirkan informasi yang diterima, baik dalam bentuk sederhana maupun rumit. Dengan memiliki kemampuan tersebut, anak belajar untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan matematika untuk hal yang bermanfaat.
Untuk memudahkan anak belajar numerasi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pengajar. Yaitu 1) memperkenalkan dan menyadarkan anak mengenai manfaat memiliki kemampuan numerasi dalam kehidupan sehari-hari. 2) Mengajari anak untuk memahami dan menganalisis kalimat yang terdiri atas kata dan angka. (3) Menggunakan konsep-konsep matematika umum untuk memecahkan persoalan yang dihadapi.
Demi menunjang peningkatan pemahaman lierasi numerasi di sekolah, maka lingkungan sekolah berperan besar dalam memberikan kontribusi. Yaitu 1) mengupayakan lingkungan sosial dan afektif yang dapat dikembangkan dengan pengakuan atas capaian peserta didik sepanjang tahun.
Pemberian penghargaan dapat dilakukan saat upacara bendera untuk menghargai kemajuan peserta didik di semua aspek. Prestasi yang dihargai bukan hanya akademis, tetapi juga sikap dan upaya peserta didik.
Dengan demikian, setiap peserta didik mempunyai kesempatan untuk memperoleh penghargaan sekolah. Sekolah bisa menyelenggarakan festival buku, lomba poster, mendongeng, karnaval tokoh buku cerita, dan sebagainya. Kegiatan itu dilaksanakan agar literasi dapat mewarnai semua perayaan penting di sekolah sepanjang tahun.
2) Mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi. Sekolah mendukung pengembangan budaya literasi sebaiknya memajang karya peserta didik di seluruh area sekolah. Termasuk koridor, kantor kepala sekolah, dan guru.
Selain itu, karya-karya peserta didik diganti secara rutin untuk memberikan kesempatan kepada semua peserta didik. Peserta didik juga diberikan fasilitas untuk mengakses buku dan bahan bacaan lain melalui Sudut Baca di semua kelas, kantor, dan area lain di sekolah. Ruang pimpinan dengan pajangan karya peserta didik akan menunjukkan pengembangan budaya literasi. Dalam hal ini setiap sekolah perlu memenuhi standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh pemerintah.
Khusus peningkatan literasi numerasi dengan menggunakan strategi sebagai berikut. 1) Peningkatan jumlah serta variasi bahan bacaan literasi numerasi. 2) Peningkatan frekuensi peminjaman bahan bacaan literasi numerasi. Ini bisa memberikan reward bagi siswa yang rutin ke perpustakaan untuk sekadar membaca.
3) Meningkatnya jumlah kegiatan literasi numerasi di sekolah. Contoh kegiatan tersebut berupa komunitas dan ekstrakurikuler. 4) Peningkatan intensitas dalam menyajikan informasi yang berbentuk presentasi numerasi (contoh: grafik siswa teladan atau grafik peningkatan nilai siswa). 5) Membuat kebijakan sekolah tentang literasi numerasi beserta memberikan alasan sebagai tujuan yang jelas agar siswa-siswi dapat mudah mengaplikasikannya. (*)