Oleh: Sri Marjati, S.Pd.SD
Guru SD N 1 Tanjung, Kec. Pakis Aji, Kab. Jepara
PENDIDIKAN merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam memajukan suatu negara. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan khusunya pada jenjang pendidikan sekolah dasar, perlu adanya perbaikan kualitas pengajaran baik dari siswa maupun guru. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari metode atau strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas.
Dampak dari adanya minat belajar dapat menumbuhkan metode baru dalam belajar peserta didik. Minat belajar merupakan dorongan batin yang tumbuh dari seorang siswa untuk meningkatkan kebiasaan belajar.
Salah satu strategi pembelajaran yang bisa diterapkan oleh guru dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa adalah strategi pembelajaran Poster Session. Yakni strategi pembelajaran berkelompok dimana siswa dalam kelas dikelompokkan menjadi beberapa kelompok diskusi. Hasil diskusi kemudian dituangkan kedalam bentuk gambar untuk kemudian dipresentasikan. Strategi ini bermanfaat dalam memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengekspresikan persepsi dan perasaan mereka tentang sesuatu permasalahan dalam bentuk gambar.
Pembelajaran Poster Session adalah strategi presentasi dalam bentuk gambar untuk menginformasikan kepada siswa secara cepat, menangkap imajinasi mereka. Kemudian mengundang pertukaran ide di antara mereka tentang suatu persoalan yang terkait dengan materi pembelajaran.
Fakta empiris pembelajaran ilmu pengetahuan alam sosial (IPAS) di lapangan yang dianalisis dari berbagai sudut menunjukkan bahwa hasil belajar IPAS belum optimal. Siswa kurang fokus, kurang antusias mengikuti pembelajaran, sering izin saat pembelajaran berlangsung. Selain itu mengganggu siswa lain saat belajar, dan menyontek saat mengerjakan tugas individu.
Beberapa sikap siswa yang kurang baik menunjukkan bahwa tanggung jawab belajar mereka belum nampak pada diri siswa itu sendiri. Upaya perbaikan proses pembelajaran dapat dilakukan melalui penerapan model pembelajaran yang inovatif. Tujuan pembelajaran IPAS di antaranya agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Minat dan hasil belajar siswa terhadap pelajaran IPAS pada jenjang sekolah dasar juga masih rendah. Perpaduan strategi Poster Session dengan media audio visual diharapakan mampu memberi pengaruh yang positif dalam pendidikan jenjang sekolah. Belajar juga dipahami sebagai suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tak belajar maka responnya menurun.
Jadi belajar adalah suatu perubahan dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respon siswa yang baik. Sehingga kemampuan belajar siswa dapat meningkat sesuai yang diinginkan. Keberhasilan murid ditentukan oleh seorang pendidik dalam memberikan pembelajaran yang bermanfaat.
Strategi pembelajaran Poster Session digunakan untuk melatih peserta didik dalam memahami isi sebuah bacaan kemudian divisualisasikan dalam bentuk gambar. Poster Session merupakan salah satu stretegi pembelajaran yang berisi tentang cerita dan gambar yang dapat membuat siswa dapat mengekspresikan pendapat dan perasaan mereka tentang permasalahan yang sedang didiskusikan (Silberman).
Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu. Tetapi dia mampu pula untuk memengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Dengan demikian, Poster Session juga dapat berfungsi untuk membuat siswa mencintai lingkungan karena dituangkan melalui poster.
Strategi pembelajaran Poster Session menjelaskan pekerjaan sehari-hari mereka kepada teman sekelas dan guru. Guru menyediakan listrik untuk setiap situs poster karena biasanya siswa memanfaatkannya laptop, proyektor, sound system, dan alat lain yang membutuhkan listrik.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Poster Session merupakan salah satu strategi dalam kegiatan pembelajaran yang dibuat dalam bentuk gambar yang dapat divisualisasikan. Tujuannya agar peserta didik dapat memahami sebuah bacaan atau materi pelajaran yang disajikan dalam bentuk gambar. (*)