Oleh: Nurul Chikmah, S.Pd.SD.M.Pd
Guru Kelas SD Negeri Merak 1, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak
MATEMATIKA sekolah dasar adalah matematika yang diajarkan di sekolah dasar mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 dengan memperhatikan penyajiannya, ruang lingkup materinya, dan pola pikir siswa untuk dapat mencapai tujuan dalam pembelajaran matematika (Rahmah, 2013).
Tujuan pembelajaran matematika yang tercantum dalam Kurikulum 2013 yaitu agar peserta didik dapat: 1) memahami konsep matematik; 2) menggunakan pola sebagai dugaan dalam penyelesaian masalah, dan mampu membuat generalisasi berdasarkan fenomena atau data yang ada; 3) menggunakan penalaran pada sifat, melakukan manipulasi matematika baik dalam penyederhanaan, maupun menganalisa komponen yang ada dalam pemecahan masalah dalam konteks matematika maupun di luar matematika; 4) mengkomunikasikan gagasan, penalaran serta mampu menyusun bukti matematika dengan menggunakan kalimat lengkap, simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; 5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan; 6) memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dalam matematika dan pembelajarannya; 7) melakukan kegiatan-kegiatan motorik yang menggunakan pengetahuan matematika; 8) menggunakan alat peraga sederhana maupun hasil teknologi untuk melakukan kegiatan-kegiatan matematik (Kemendikbud (2014) dalam Syahril, Saragih, dan Heleni (2020).
Pentingnya pembelajaran matematika tidak lepas dari peranannya dalam segala bidang kehidupan. Banyak permasalahan hidup yang menuntut kemampuan menghitung dan mengukur.
Pembelajaran matematika di kelas III SD Negeri Merak 1 merupakan salah satu cara yang baik untuk mempersiapkan siswa menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari. Namun kemampuan belajar matematika siswa masih rendah. Partisipasi siswa yang merupakan wujud kreativitas siswa juga masih rendah. Siswa kurang berperan aktif selama pembelajaran. Sehingga menyebabkan hasil belajar rendah. Penyebab rendahnya hasil belajar matematika adalah karena guru hanya menggunakan metode ceramah dalam mengajarkan materi yang menyebabkan siswa kesulitan memahami materi.
Dengan mempertimbangkan keadaan tersebut, penulis mencoba untuk memperkenalkan pendidikan matematika yang sesuai kepada siswa kelas III SD Negeri Merak 1. Siswa diharapkan mampu berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran materi uang dan akhirnya mudah memahami materi tersebut. Maka penulis menggunakan Media Umaika.
Media Umaika merupakan singkatan dari Media Uang mainan Karakter. Alat peraga yang digunakan penulis berupa benda yang bentuknya mirip dengan aslinya untuk membantu siswa memahami materi. Media khusus yang digunakan penulis adalah uang mainan karakter.
Cara mengajarkan kesetaraan nilai mata uang dengan uang mainan yakni penulis menunjukkan beberapa uang kertas rupiah asli. Artinya, satu lembar uang 1.000, satu lembar uang 2.000, satu lembar uang 5.000, dan satu lembar uang 10.000. Selanjutnya, mintalah siswa bertanya dan menjawab pertanyaan tentang nilai mata uang yang diberikan oleh penulis. Kemudian beberapa siswa diminta maju satu per satu dan mengurutkan mata uang dimulai dari nilai yang paling rendah. Lalu jelaskan kepada siswa bahwa uang ini akan digunakan sebagai pembayaran. Tapi gantilah dengan uang mainan untuk belajar.
Langkah pertama, penulis terlebih dahulu membagikan lembar kerja kepada siswa. Satu kelompok akan diberikan lembar kerja siswa, paket uang mainan, dan wadah kecil berisi lem untuk menempelkan uang tersebut. Siswa mengamati isi paket uang mainan. Guru kemudian menjelaskan petunjuk lembar kerja kepada siswa. Siswa menggunakan uang mainan untuk mendiskusikan pemecahan masalah pada lembar kerja siswa. Siswa menempelkan sejumlah pecahan uang pada lembar kerja siswa sesuai dengan nilainya yang sudah tertulis di lembar kerja siswa (LKS).
Melalui penggunanan Media Umaika (Media Uang mainan Karakter) nyatanya dapat mempermudah siswa kelas III SD Negeri Merak 1 Kecamatan Dempet dalam memahami materi yang berkaitan dengan memecahkan masalah tentang uang. Partisipasi siswa meningkat dan hasil belajarpun meningkat.(*)