Dinkes & MSI Pemalang Bersinergi Tangani TBC

KOMPAK: MSI bersama Dinkes dan seluruh stakeholder menyatakan kesiapan kolaborasi dalam penanganan TBC di Hotel Winner, Rabu (29/11/23). (UFAN FAUDHIL/JOGLO JATENG)

PEMALANG, Joglo Jateng – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pemalang bersama Mentari Sehat Indonesia (MSI) Pemalang bersinergi tangani penyebaran kasus Tuberkulosis (TBC). Dengan harapan mampu mencapai program eliminasi kasus TBC di Kabupaten Pemalang yang ditargetkan pada 2028, bersama seluruh stakeholder serta pemangku kebijakan di Pemalang.

Ketua MSI Pemalang Mohamad Rezan menuturkan, pihaknya telah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Fasyankes di Kabupaten Pemalang melalui Jejaring DPPM (DistrictPublic Private Mix) untuk mempermudah dalam menjalankan tugas penanggulangan TBC. Selain itu, pihaknya juga terus melakukan perluasan penemuan kasus melalui komunitas dengan kegiatan penyuluhan setiap bulannya.

“Kita sudah lama bersinergi dengan dinas untuk penanggulangan, screening serta pengobatan kasus TBC di Pemalang. Beberapa tempat pelaksanaan program dilakukan di pondok pesantren, pasar, sekolah, panti sosial, dan rencana ke depan akan ke Lapas yang ada di Pemalang,” paparnya.

Dari data Dinkes Pemalang, hingga November 2023 tercatat 2.571 kasus terobati yang tersebar merata di 14 kecamatan. Pencapaian angka ini, menurut Rezan sangat baik karena semakin banyak kasus yang ter-screening dan terdata di masyarakat, maka program eliminasi kasus TBC di Pemalang yang ditargetkan pada 2028 berjalan dengan baik, walaupun harapannya tingkat penemuan kasus bisa menurun.

Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan pada Oktober dan November 2023 kemarin yaitu CXR (Chest X-Ray) di Kecamatan Taman dan Belik. Dengan pemeriksaan rontgen gratis untuk kontak serumah dan kontak erat yang sudah dilakukan Investigasi Kontak oleh kader.

“Selain program CXR gratis, kami juga memberikan bantuan dana enabler untuk pasien setiap bulannya. Dana enabler tersebut diberikan oleh Global Fund melalui komunitas MSI Pemalang untuk diberikan kepada pasien TBC RO sebesar Rp 600.000 dari terdiagnosis RO sampai pengobatan selesai,” pungkasnya.

Senada, Kabid P2p Dinkes Pemalang Aris Gunarto membenarkan keberhasilan screening kasus yang penemuannya meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Harapannya, kolaborasi seluruh pihak bisa dilakukan secara menyeluruh pada penanganan TBC, agar target Pemalang bebas TBC di 2028 tercapai. (fan/abd)