Jaga Asa Habitus Kolaborasi Pembelajaran Matematika Siswa Sekolah Dasar dengan PjBL

Oleh: Heti Kusihatini, S.Pd.SD
Guru SDN 2 Gedong, Kec. Patean, Kab. Kendal

PENDIDIKAN merupakan proses pembelajaran yang berlangsung sepanjang hidup. Pendidikan tidak hanya dapat membantu individu mendapatkan pengetahuan, karakter, dan nilai-nilai. Tetapi juga meningkatkan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai potensi pribadi dan untuk dapat bersosialisasi di kalangan masyarakat.

Pendidikan menjadi sangat penting di era globalisasi abad ke-21 yang menuntut perubahan dalam beberapa aspek kehidupan manusia untuk dapat bertahan hidup. Terdapat 4 keterampilan yang perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan abad ke-21. Yaitu berpikir kritis (critical thinking), kreativitas (creativity), kolaborasi (collaboration), dan keterampilan berkomunikasi (communication skills) atau disebut dengan 4C.

Dalam stuktur Kurikulum Merdeka, matematika adalah ilmu tentang struktur, keteraturan, dan hubungan yang telah berevolusi dari penghitungan, pengukuran, dan menggambarkan bentuk objek. Ini berkaitan dengan penalaran logis dan perhitungan kuantitatif.

Setiap orang menggunakan matematika untuk menyelesaikan masalah yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun matematika merupakan mata pelajaran yang sangat banyak kaitannya dalam kehidupan sehari-hari, namun kenyataannya matematika merupakan  mata pelajaran yang sering kali dianggap sulit oleh peserta didik.

Matematika masih saja dianggap sebagai momok yang menakutkan bagi peserta didik. Peserta didik cenderung takut dan merasa kesulitan dalam belajar matematika, umumnya pada masalah matematika yang dibuat sedemikian kompleks. Sehingga peserta didik kesulitan untuk memecahkan masalah matematika dan berakibat pada rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik. Oleh karena itu, dibutuhkan kreativitas guru dalam mengemas pembelajaran matematika, dari yang biasa ditakuti menjadi pembelajaran yang memberikan kesan menyenangkan bagi peserta didik. Sehingga peserta didik termotivasi untuk terus belajar.

Model pembelajaran yang tepat sangat diperlukan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran matematika. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru adalah model pembelajaran project based learning atau model pembelajaran berbasis proyek.

Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai tujuannya (Nakada dkk, 2017). Pembelajaran berbasis proyek (PjBL) memfokuskan pada aktivitas belajar peserta didik, dimulai dari pengumpulan informasi dan memanfaatkannya untuk menghasilkan sesuai yang bermanfaat. Oleh karena itu, setiap peserta didik yang belajar harus aktif secara mandiri.

Kegiatan pembelajaran yang dapat membuat memori bertahan lama untuk peserta didik adalah pembelajaran yang membuat peserta didik aktif dalam membangun dan mengaitkan konsep materi. Model pembelajaran yang didukung media pembelajaran yang optimal dapat melibatkan peserta didik secara aktif.

Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan hal tersebut adalah PjBL. Maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PjBL merupakan sebuah model yang memiliki ciri adanya kegiatan merancang atau proses membuat. Sehingga menghasilkan suatu proyek atau produk.

Project based learning merupakan model yang sesuai digunakan untuk meningkatkan keterampilan kolaborasi peserta didik. Khususnya pada mata pelajaran matematika. Penggunaan model project based learning ini sebaiknya dimulai sejak peserta didik duduk di bangku kelas rendah supaya peserta didik menjadi terbiasa dengan kolaborasi. Sehingga akan tetap berkembang hingga ke jenjang berikutnya. (*)