BANTUL, Joglo Jogja – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul mengajak perguruan tinggi untuk mengembangkan desa wisata. Sebagai upaya untuk mewujudkan terciptanya Desa Wisata Go Internasional.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bantul Fenty Yusdayati mengatakan, Forum Pentahelix pariwisata yang melibatkan pemerintah daerah, akademisi, desa wisata dan swasta yang bertujuan meningkatkan kualitas desa wisata. Terkhusus penyampaian pitching program, kegiatan peningkatan Quality Tourism dalam rangka promosi wisatawan asing.
“Ini merupakan tindak lanjut kami dengan perguruan tinggi yang sudah sering bekerja sama dengan pemerintah kabupaten. Sehingga, nanti kita bagi setiap perguruan tinggi membantu dalam pengembangan desa wisata mana saja,” terangnya.
Menurutnya, dengan adanya program semacam ini, perguruan tinggi dapat terus-menerus membangkitkan desa wisata. Sekaligus meningkatkan kontribusi terhadap masyarakat sekitar. “Jadi kampus akan ikut membantu dalam pendampingan, sesuai keunggulan yang mereka punya. Seperti soal produksi, pengemasan dan pemasarannya,” tambahnya.
Sedangkan, desa wisata yang dipilih ada sebanyak 12 desa, salah satunya yaitu Desa Wukirsari yang paling menonjol dari desa wisata lainnya. Sekaligus sebagai tuan rumah dalam pertemuan tersebut.
“Dipilihnya Desa Wukirsari ini, karena nilainya terbaik dari 12 desa wisata yang telah ditetapkan. Harapannya, dengan adanya pertemuan ini dan tindak lanjutnya nanti, desa dapat meningkatkan kualitas kunjungan turis internasionalnya. Jadi bisa berkunjung, menginap dan belanja, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Kwintarto Heru Prabowo menambahkan, dari acara pentahelix ini, berbagai pihak telah mengomentari desa wisata di Bantul sudah layak dijual secara Internasional. Sekaligus, perguruan tinggi di Yogyakarta ternyata sebagian besar punya program pertukaran mahasiswa asing. Hal ini yang akan menjadi strategi mengenalkan desa pada wisatawan manca negara.
“Nanti saat ada pertukaran mahasiswa, tidak hanya berkegiatan di kampus tapi juga diajak ke desa-desa wisata. Paling tidak dapat dikenal secara internasional, tidak hanya yang datang saja. Kerena mereka akan menjadi sarana mengabarkan di Bantul ini ada tempat wisata yang menarik, indah dan pelayanannya baik. Mudah-mudahan menjadi salah satu upaya memperbaiki kunjungan wisata,” paparnya.(cr13/sam)