Kudus  

Minimalisir Banjir, Dinas PUPR Kudus Siapkan Excavator

TERIK: Tampak Kepala Dinas PUPR Kudus, Arief sedang melakukan koordinasi bersama jajaran terkait, belum lama ini. (HUMAS/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus menyediakan bantuan kepada masyarakat berupa pengadaan excavator secara gratis. Hal itu dilakukan sebagai upaya meminimalisir terjadinya banjir menjelang musim penghujan dan memperlancar aliran irigasi sungai bagi petani.

Kepala Dinas PUPR Kudus, Arief Budi Siswanto menjelaskan, bahwa penyewaan alat berat tersebut diberikan secara gratis. Nantinya dapat digunakan untuk membantu kegiatan sosial dan pertanian di seluruh wilayah di Kota Kretek. Hal itu nantinya dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

Baca juga:  Ribuan Warga Meriahkan Kampanye Akbar Sam’ani-Bellinda

“Kami memang menggratiskan sewa alat excavator. Peminjaman secara gratis ini dilaksanakan sejak enam bulan lalu dan prosedurnya melalui surat permohonan,” katanya belum lama ini.

Sementara kegunaan untuk para petani di Kabupaten Kudus bertujuan untuk memperlancar aliran irigasi yang menuju ke sawah. Serta dapat juga memperlancar endapan aliran sungai yang ditumpuk oleh sampah.

“Pemdes beserta petani pengguna pemanfaatan air (P3A) yang ada di Desa Ngembalrejo ini minjam peralatan ekskavator. Yang dipakai untuk mengeruk sungai yang telah dangkal,” tandasnya.

Lebih lanjut, Dinas PUPR Kudus juga telah memiliki dua excavator besar. Diantaranya, satu long arm dan satu excavator kecil yang saling terintegrasi. Nantinya dapat dipinjam oleh masyarakat secara gratis untuk kegiatan sosial.

Baca juga:  Pemanfaatan Dana Desa untuk Infrastruktur dan Potensi Lokal

“Yang sudah meminjam itu Desa Ngembalrejo, Wonosoco, Bulung Cangkring serta Klaling. Mereka meminjam memang untuk antisipasi bencana banjir. Adapula untuk memberikan akses lebih untuk air bagi para petani,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Desa Ngembalrejo, M Zakaria memberikan ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan. Sebab para tanah milik petani diharapkan mampu panen sebanyak tiga kali dalam setahun.

“Dengan adanya pengerukan di Bendung Pucangan, saya berharap sawahnya bisa teraliri dan bisa panen sesuai harapan kami,” pungkasnya. (adm/fat)