200 Biskuit Jadi Simbol Kasih Natal

SUASANA: Sejumlah pegawai dan biarawati saat mengunjungi dan memberikan biskuit kepada salah satu pasien rawat inap di RS Elisabeth Semarang, belum lama ini. (FADILA INTAN QUDSTIA/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Dalam perayaan Natal tahun ini, sejumlah suster dan perawat bersuka cita membagikan 200 biskuit kepada pasien rawat inap di Rumah Sakit (RS) St. Elisabeth Semarang. Mereka mengenakan beragam kostum tokoh yang identik dengan Hari Natal. Seperti Santa Claus, malaikat, hingga kostum berbentuk rusa.

Para pegawai terlihat mendatangi kamar-kamar pasien diiringi musik Natal dan menyanyikannya bersama-sama dengan penuh kegembiraan. Mereka juga membagikan biskuit dan memberikan motivasi kepada pasien agar bisa lekas sembuh.

Humas RS St. Elisabeth Semarang, Probowatie Tjondronegoro mengukapkan, konsep perayaan Natal ini bertujuan untuk menghibur pasien dengan penuh cinta kasih. Diharapkan, para pasien segera sembuh dari penyakit yang dideritanya dan segera dapat menikmati hari libur bersama keluarga di rumah.

Baca juga:  Pelabuhan Tanjung Emas Siap Sambut Nataru

“Kira-kira ada 200 pasien yang kita kunjungi per kamar. Kita tidak melihat agama mereka apa karena konsepnya 80 persen orang sakit mereka bisa bahagia dan semangat untuk sembuh. Itu yang (berusaha, Red.) kita raih,” ucapnya kepada Joglo Jateng.

Menurutnya, toleransi antarumat beragama dapat diperkuat dengan menyebar kebaikan. Meski tidak semua diberi biskuit, para pegawai tetap menyapa dan menghibur pasien yang masih terbaring lemas di kasurnya.

“Tadi dilihat ada yang terharu karena tidak bisa ikut merayakan dan tidak sempat ikut ibadah misa. Tapi setelah adanya kunjungan ini mereka (pasien, Red.) jadi lebih baik,” jelasnya.

Baca juga:  KPU Jateng Siapkan Berkas Hadapi Sengketa Pilgub di MK

Kegiatan membagikan biskuit ini, kata Probo, seringkali dilakukan setiap perayaan Natal. Namun, dua tahun sebelumnya sempat vakum karena ada pandemi covid 19.

Ia menambahkan, pihaknya mulai mempersiapkan konsep Natal ini sejak sebulan yang lalu. RS St. Elisabeth melibatkan semua jajaran pegawai dari customer service (CS) hingga perawat.

Selama membagikan biskuit ke beberapa pasien, pihaknya juga menyalakan musik menggunakan speaker. Probo memastikan, ruang yang dikunjungi adalah ruangan yang bebas untuk berinteraksi dengan pasien.

“Ada ruang-ruang yang tidak bisa dimasuki seperti ICU,” katanya. (cr7/mg4)