SEMARANG, Joglo Jateng – Partai Buruh tak akan menyatakan dukungan kepada tiga pasangan calon presiden pada putaran pertama. Sebab pihaknya bakal fokus menangkan calon legislatif pada pemilihan umum mendatang.
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengaku, strategi fokus memenangkan Partai Buruh ke parlementer ini digunakan agar pihaknya tak kehilangan suara untuk partai. Terlebih, ia mengklaim suara buruh yang bergabung dalam Partai Buruh maupun nonpartai akan menyumbang puluhan juta suara untuk memenangkan salah satu paslon menuju RI 1.
“Di putaran pertama, Partai Buruh tidak akan menyatakan dukungan. Alasannya kita bisa kehilangan suara. Semisal kita pilih paslon 02, maka suara basis buruh yang memilih paslon 01 itu akan pergi dari Partai Buruh. Begitu juga kalau kita pilih 03, suara buruh yang mendukung 01 atau 02 akan hilang,” bebernya, belum lama ini.
Iqbal mengaku, menurut survei internal yang pihaknya lakukan, Partai Buruh memeroleh 4,7 persen elektabilitas di 38 Provinsi se-Indonesia. Sehingga, pileg menjadi hal utama yang ia soroti ketimbang menyatakan dukungan terhadap paslon capres cawapres.
“Suara kaum kelas pekerja itu besar, tapi belum jadi topik yang diangkat di debat capres cawapres. Dari 57,4 juta orang buruh di Indonesia, Partai Buruh akan sumbangkan 10 juta suara. Siapa pun yang didukung Partai Buruh harusnya bergembira, tapi mereka-mereka malah mengecilkan, semua Paslon mengecilkan kami,” tegasnya.
Di Jawa Tengah sendiri, Iqbal mengakui suara buruh terpecah. Misalkan yang terjadi di daerah Grobogan, Jepara, dan Cilacap, dimana suara buruh terpecah ke PDI Perjuangan.
“(Sebanyak, Red.) 40 persen buruh di Jawa Tengah itu pilih PDI Perjuangan, sedangkan 43 persen buruh itu memilih Partai Buruh. Yang pasti PDIP, PKS, Golkar itu ketar-ketir karena buruh sudah balik ke kandangnya,” tandasnya. (luk/mg4)