Oleh: Wantoro, S.Pd. SD
Guru SD Negeri Metawana, Kec. Pagentan, Kab. Banjarnegara
ILMU Pengetahuan Alam Sosial (IPAS) merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain: penyelidikan, penyusunan, pengujian, dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada peserta didik serta mencintai dan menghargai Tuhan Yang Maha Esa. Begitu pentingnya peranan terhadap masa depan bangsa, maka pemerintah telah berusaha untuk meningkatkan mutu pelajaran IPA dengan berbagai upaya misalnya dengan pemberian alat peraga, buku paket, Olimpiade IPA serta penyempurnaan kurikulum.
Siswa sebagai individu yang potensial tidak dapat berkembang banyak tanpa bantuan guru sebagai pembimbing. Berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan, maka perlu adanya perbaikan, pembaharuan, serta perubahan dalam segala aspek di antaranya kurikulum, sarana dan prasarana, guru, siswa serta metode pembelajaran.
Dalam melaksanakan pembelajaran IPAS di SD Negeri Metawana, Kec. Pagentan, Kab. Banjarnegara, pada saat penyampaian materi khususnya pada materi struktur bumi dan matahari, peneliti menemukan masih banyak siswa tampak kurang bergairah dan mudah bosan dengan materi yang disampaikan, karena guru masih menggunakan media gambar, kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran. Seperti saat guru meminta siswa untuk mengajukan pertanyaan, tidak ada satu pun siswa yang bertanya, serta masih banyak siswa tampak tidak dapat menyelesaikan soal dengan baik, khususnya pada materi struktur bumi dan matahari. Aktivitas kegiatan belajar mengajar yang hanya menggunakan media gambar saja membuat siswa bosan. Penyampaian materi menggunakan media yang tidak sesuai akan membuat siswa jenuh sebagai akibatnya siswa malas belajar dan pengaruh hasil belajar.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pendukung keberhasilan proses belajar mengajar. Selama kegiatan belajar mengajar, dibutuhkan adanya interaksi antara guru dan siswa, agar siswa dapat menyerap materi pelajaran dengan optimal. Sebagai tenaga pengajar dan pendidik yang secara langsung terlibat dalam proses belajar mengajar, guru memegang peran penting dalam mengarahkan siswa mencapai hasil belajar yang maksimal. Berdasarkan hasil observasi di lapangan dan latar belakang masalah di atas, maka perlu memilih media papercraft untuk mengatasi permasalahan yang ada, karena papercraft termasuk media model 3D. Media yang berbentuk model 3D lebih mudah untuk dipahami siswa, karena model 3D merupakan pengganti dari benda yang sesungguhnya (Wati, 2016:26).
Pemilihan media pembelajaran yang tepat dapat merangsang siswa untuk bersemangat dalam belajar, sehingga hasil belajarnya dapat meningkat. Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar, demi tercapainya tujuan pembelajaran di sekolah. Media mengandung makna segala bentuk dan saluran yang dapat dipergunakan untuk proses penyalur pesan atau informasi. Media merupakan suatu yang bersifat meyakinkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audiens atau siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa tersebut. Sedangkan papercraft adalah kerajinan yang terbuat dari kertas, seperti asal katanya paper menurut bahasa berarti kertas dan craft berarti kerajinan. Seperti namanya, media ini menggunakan kertas sebagai bahan utamanya. Kertas yang digunakan bisa menggunakan paper art dan bisa pula menggunakan kertas foto. Langkah- langkah penggunaan media Papercraft IPAS adalah sebagai berikut: a. Persiapan; b. Pembentukan kelompok; c. Tiap kelompok harus memiliki buku paket; d. Diskusi masalah; e. Pemanggilan nomor anggota dan penjelasan menggunakan media papercraft struktur bumi dan matahari; f. Memberi kesimpulan (*)