SEMARANG, Joglo Jateng – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang mencatat, 5,5 juta orang telah berwisata di berbagai destinasi yang ada di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah. Menjelang tahun baru 1 Januari mendatang, Disbudpar akan memaksimalkan kunjungan wisatawan, baik dalam negeri maupun mancanegara.
Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso mengatakan, pihaknya mempunyai target 7,2 juta kunjungan tahun ini, seperti halnya pada tahun-tahun sebelum pandemi covid-19. Sementara itu, kunjungan pada tahun 2022 lalu menembus 4,3 juta.
Hingga saat ini, kata dia, Disbudpar masih melakukan berbagai macam tahapan perencanaan untuk menambah destinasi wisata baru. Di samping itu juga membantu pengembangan tempat wisata milik swasta.
“Untuk wisata yang dikelola oleh teman-teman stakeholder swasta kita apresiasi. Dan difasilitasi dengan pendampingan (dari Disbudpar, Red.) terkait masalah pengelolaan interior, marketing, dan promosi,” ucapnya saat ditemui Joglo Jateng, belum lama ini.
Ia menambahkan, pihaknya juga berupaya membuat program Sinau Bareng Pariwisata (Si Barista). Yakni dengan menggandeng Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan pengelola tempat wisata. Hal itu dilakukan, agar mereka dapat belajar dan melakukan promosi secara digitalisasi.
“Selain itu kita juga melibatkan para influencer, dan menyediakan sales secara lokal. Tentu hasilnya menggembirakan seperti banyak yang deal atau menjalin kesepakatan terkait dengan pelaksanaan kegiatan di pariwisata, kunjungan, dan sebagainya,” ujar dia.
Tahun depan, kata Wing, pihaknya optimis bisa mencapai target 7,2 juta pengunjung. Disbudpar juga melihat adanya perubahan dan pembenahan yang signifikan pada sejumlah tempat wisata.
“Karena kita sudah capai 5,5 juta, kita optimis (di tahun 2024, Red.) bisa nambah sekitar 1,5 juta lagi,” ungkapnya.
Di sisi lain, ia menerangkan, target pendapatan retribusi (PAD) sektor pariwisata di 2023 ini belum mencapai 100 persen. Sebab baru terealisasi sekitar 85 persen.
“Ada kendala di rate retribusi contohnya di Taman Lele, Goa Kreo, dan tempat wisata outdoor lainnya karena dampak dari El Nino selama tiga bulan. Sehingga mengurangi jumlah kunjungan wisatawan,” katanya.
Dirinya berharap, sepanjang tahun 2024 tidak ada kendala pada cuaca ekstrem. Dengan begitu, pihaknya dapat melampaui target PAD di sektor pariwisata senilai Rp 4,9 miliar. (cr7/mg4)