KUDUS, Joglo Jateng – Sebanyak 396 stok kantong darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kudus dipastikan aman. Jumlah tersebut bisa digunakan untuk menenuhi kebutuhan bank darah di rumah sakit di Kota Kretek.
Kepala Bagian Pengembangan Mutu PMI Kudus, dr Annathesia mengatakan, ketersediaan stok darah tahun ini terbilang aman. Lebih lanjut, bisa dikatakan aman apabila ada stok sekitar 300-500 kantong darah.
“Kita harus memenuhi kebutuhan bank darah di rumah sakit yang ada di Kudus. Ada 5 rumah sakit yang harus dilayani. Diantaranya, RSI, RS Nurusyifa, RS Aisiyah, Mardi Rahayu, RSUD. Selain itu, kita layani secara mandiri,” ujarnya.
Diketahui, ketersediaan stok darah hingga Kamis (28/12) untuk golongan darah A 125 kantong. Golongan darah B 83 kantong. Golongan darah AB 30 kantong. Dan golongan darah O sebanyak 157 kantong. Sehingga, ketersediaan stok darah sampai akhir tahun ini aman. Jika di rata-rata perbulan ada 1.500-1.800 stok darah.
“Biasanya golongan O yang sering kurang karena rentan sakit. Golongan darah AB minoritas. Justru stoknya yang paling banyak,” katanya.
Ia menjelaskan, warga yang membutuhkan darah bisa mengikuti prosesnya. Pertama, mencari ketersediaan stok darah di bank darah Rumah sakit. Kedua, jika stok disana habis, maka bisa membawa donor darah pengganti. Ketiga, bisa mengajukan lansung ke kantor PMI.
“Ada empat parameter yang diperiksa untuk bisa diambil darahnya. Diantaranya, hepatitis B, hepatitis C, HIV, Sifilis. Jika hasilnya reaktif artinya tidak bisa digunakan,” terangnya.
Ia menyebutkan, ada beberapa kendala yang dialami saat penyaluran darah. Seperti, koneksi atau jangkauan komunikasi seluruh PMI di Indonesia belum maksimal, sistem pengelolaan donornya, dan akreditasinya lebih ditingkatkan.
“Data donor darah di PMI seluruh Indonesia belum tersambung secara menyeluruh,” pungkasnya. (cr12/fat)