KUDUS, Joglo Jateng – Terdapat lima madrasah di Kabupaten Kudus yang mendapat bantuan digitalisasi madrasah. Madrasah tersebut diantaranya MA NU Raden Umar Said, MI Nahdlatul Ulama, MI NU Salafiyah, MTs NU Banat dan MA NU Banat. Penyerahan dilakukan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah pada akhir Desember 2023 lalu.
Menurut keterangan Wakil Kepala Sarpras, MTs NU Banat, Maria Ulfa menjelaskan, bantuan yang diserahkan berupa 1 unit interactive flat panel 86 inch, 1 unit OPS interactive display. Dan 1 unit standing bracket interactive display serta 1 unit laptop.
“Bantuan ini sifatnya pengajuan. Melalui website SIM Sarpras Madrasah dengan menguploud berkas yang dibutuhkan seperti proposal, sertifikat dan lain-lain,” jelasnya saat ditemui Joglo Jateng.
Tahun ini, lanjut Ulfa, terdapat 66 madrasah se Jawa Tengah yang turut menerima bantuan. Pihaknya mengaku senang karena rencana pembelian alat digital sudah lama.
“Kami dari pihak sarpras madrasah memang berencana membeli tv sebagai penunjang pembelajaran. Alhamdulillah pas kebetulan ada pembukaan bantuan kami langsung mengajukan,” imbuhnya.
Ulfa berencana mempergunakan bantuan tersebut untuk layanan perpustakaan MTs NU Banat. Baik untuk media pembelajaran ataupun meningkatkan layanan digital.
“Saya taruh di perpustakaan karena sudah ada yang menjaga. Serta pemakaian alatnya bisa lebih maksimal dan merata di seluruh kelas. Kami juga akan membuat jadwal pengunaannya di masing-masing kelas,” bebernya.
Dia mengaku sebelum penggunaan bantuan digital, pihak madrasah telah melakukan pembenahan jaringan dahulu. Baik itu peningkatan listrik, internet dan lainnya yang dibutuhkan.
“Madrasah digital ini kan penting guna menyesuaikan keadaan zaman. Kalo kita tidak mengikuti perkembangan zaman kita ketinggalan. Maka, sebab semuanya sudah serba canggih kita harus imbangi dengan peralatan digital dan pengetahuan kepada gurunya,” ungkapnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kudus, Suhadi menyebutkan, adanya bantuan ini bisa menjadi upaya transformasi madrasah berbasis digital. Ia berharap, digitalisasi ini bisa dilakukan di semua madrasah di Kabupaten Kudus.
“Sebab selama ini juga, kami melakukan itu di lingkup Kemenag. Seperti penggunaan aplikasi di masing-masing bidang seperti Sistem Informasi Masjid (SIMAS) dan Education Management Informastion System (EMIS),” ujarnya. (cr8/fat)