KUDUS, Joglo Jateng – Indonesia sudah dinyatakan bebas polio sejak 2014 lalu. Dikabarkan, penyakit tersebut timbul lagi 2023 lalu. Untuk itu, Dinas Kesehatan Kudus (DKK) segera melakukan pencegahan dengan melakukan vaksin Novel Oral Pilo Tipe 2 untuk anak di bawah 8 tahun.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Dharsono menyampaikan, baginya itu penyakit menular yang sangat berbahaya. Biasanya, disebabkan oleh virus polio. Penyakit ini dapat mengakibatkan kelumpuhan pada anak.
“Penyakit polio ini yang diserang adalah anak-anak. Kalau sudah terjadi kelumpuhan, maka tidak bisa disembuhkan. Untuk menghindari hal itu, lebih baik mencegah dari pada menghindari,” jelasnya.
Ia melanjutkan, target pelaksanaan vaksin polio di Kudus sebanyak 97.861. Yang akan dilakukan dua putaran. Putaran pertama tanggal 15-21 Januari. Sementara, putaran kedua tanggal 19-25 Februari mendatang.
“Pelaksanaan vaksin ini akan menyebar ke puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, TK, PAUD, SD/MI, pos imunisasi. Nantinya juga akan ada kunjungan langsung ke rumah masing-masing anak,” tambahnya.
Pihaknya menegaskan, penyakit tersebut sangat berbahaya. Sehingga, perlu adanya penekanan agar bisa menjaga kekebalan tubuh pada anak.
“Pemberlakukan vaksin polio iki khusus daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dikarenakan ada kasus anak yang telah divonis polio total,” ujarnya.
Ia menyampaikan, beberapa gejala yang perlu diwaspadai yaitu demam dan lumpuh layu. Kejadian itu biasanya secara mendadak sampai seumur hidup. Masa terkena penyakit tersebut biasanya 7-10 hari. Ada pula sampai 35 hari.
“Semoga, nanti setelah diadakan vaksin polio tidak ada lagi yang terkena penyakit itu. Anak sudah kebal terhadap gejala polio,” ucapnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat, pada kegiatan sub pin polio tetes mampu diikuti oleh semua anak dibawah 8 tahun. Agar mereka melakukan vaksin di posyandu, puskemas maupun sekolah. Karena penting untuk kesehatan anak. (cr12/fat)