DPRD Sleman Terus Upayakan Peningkatan Ketrampilan Masyarakat

PAPARAN: Wakil Ketua III DPRD Sleman Tri Nugroho saat mengunjungi dan memberikan arahan dalam pelatihan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan di UPI Mina Taruna Kembang, Wonokerto Turi, Selasa (16/1). (ADIT BAMBANG SETYAWAN/JOGLO JOGJA)

SLEMAN, Joglo Jogja – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sleman terus berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat di wilayahnya. Belum lama ini, dewan telah memfasilitasi masyarakat melalui berbagai kegiatan seperti sekolah lapang budidaya ayam jawa super, dan pelatihan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.

Wakil Ketua III DPRD Sleman Tri Nugroho mengatakan, peningkatan keterampilan bagi para peternak ayam masih sangat diperlukan, mengingat masih sering ditemukanya peternak yang gagal dan kurang maksimal didalam mengelola usaha ternaknya. Sehingga, untuk mengatasi hal tersebut perlu diadakan Sekolah Lapang.

“Sekolah lapang ini bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada warga masyarakat dalam budidaya ayam jawa super yang akan meningkatkan pendapatan masyarakat kedepannya,” terangnya, Selasa (16/1).

Tak hanya itu, dorongan peningkatan keterampilan juga diberikan kepada masyarakat lewat pelatihan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

“Untuk mewujudkannya, kami memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan pengembangan diversifikasi olahan ikan bagi masyarakat di Kapanewon Turi Selasa (16/1) hingga Rabu (17/1),” tuturnya.

Tri mengatakan, pelatihan pengembangan diversifikasi olahan ikan dihadirkan bukan sekedar untuk memanfaatkan sumber daya alam (SDA). Akan tetapi, juga untuk mengisi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang unggul agar dapat mengelola sektor perikanan secara berkelanjutan.

“Dengan potensi SDA yang luar biasa, saya yakin masyarakat mampu mengembangkan diversifikasi produk perikanan menjadi produk bernilai jual tinggi. Sehingga, budidaya ikan yang dihasilkan harus diolah dengan beragam sajian, bentuk, dan rasa,” ucapnya.

Kedepan, adanya berbagai macam olahan itu tidak sekedar disukai oleh semua kalangan, tetapi juga mampu memiliki nilai jual yang lebih tinggi dan tahan lama. Namun, dengan tetap mengandung gizi seimbang guna mengurangi angka stunting di masyarakat.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, terdapat empat luaran yang menjadi harapan DPRD usai berlangsungnya pelatihan pengembangan diversifikasi olahan ikan. Pertama, dapat meningkatkan alternatif mata pencaharian masyarakat setempat dengan menumbuhkan wirausaha baru.

“Kedua, dengan adanya diversifikasi produk perikanan dapat menjadi alternatif sajian tinggi gizi yang dapat dinikmati masyarakat. Ketiga, pelatihan diharapkan dapat meningkatkan nilai produk usaha sehingga pendapatan masyarakat meningkat,” harapnya.

Selain itu, ia juga meminta kepada seluruh penyuluh perikanan untuk dapat terus mendampingi kelompok binaannya dalam mengembangkan produk perikanan. Agar tercipta SDM yang kompeten, lihai, dan berdaya saing.

“Pengembangan diversifikasi olahan ikan guna menciptakan SDM yang mumpuni. Turi punya potensi dan peluang besar dalam sektor perikanan. Mari manfaatkan pelatihan dengan sebaik-baiknya agar output-nya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat,” ujarnya.

Ia pun berharap pelatihan pengembangan diversifikasi olahan ikan dapat menjadi motivasi kelompok lainnya serta dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk gemar mengonsumsi produk perikanan guna menekan tingginya angka stunting. Ia juga menegaskan, pihaknya terus berupaya mendorong peningkatan produktivitas kegiatan sektor perikanan. Hal ini guna menambah pendapatan maupun meningkatkan daya saing produk perikanan yang dihasilkan. (bam/bid)