KUDUS, Joglo Jateng – Wajah sumringah ditunjukkan Supriyanto usai mendapatkan bantuan kaki palsu dari NU Care LAZISNU Kabupaten Kudus. Ia yang merupakan guru Madrasah Diniah Khuriyatul Fikri merasa terbantu dengan adanya bantuan tersebut.
“Saya sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Lazisnu Kudus dengan adanya kaki palsu ini sangat bermanfaat bagi saya. Khususnya aktivitas mengajar,” ucapnya usai menerima bantuan belum lama ini.
Supriyanto, mengaku sudah mengalami sakit diabetes selama 2 tahun. Akan tetapi ia sempat menolak untuk amputasi. Dengan alasan pekerjaannya sebagai guru dan sales marketing.
“Setahun kemarin ada pilihan yang memberatkan. Tetapi dari dokter menyarankan sebagai solusi terbaik harus diamputasi untuk kesembuhannya. Karena jika tidak dilakukan akan merambat ke jantung,” ungkapnya.
Dari hal itulah yang membuat Supri harus menerima keadaan barunya. Menurutnya, keputusan itu harus diikuti demi kebaikan kehidupan selanjutnya.
“Asal mula kaki saya luka. Kemudian kata dokter salah satu yang terbaik harus diamputasi, ya saya ikut saja sudah pasrah mungkin ini solusi yang terbaik,” ujarnya
Ketua Lazisnu Kudus, Ihdi Fahmi, menjelaskan, bantuan ini merupakan tindak lanjut laporan dari Ketua Lazisnu Ranting Pasuruan Lor. Oleh karena itu Lazisnu Kudus bergegas memberikan bantuan berupa kaki palsu.
“Alhamdulillah, di awal 2024 NU Care-LAZISNU Kudus bisa melakukan kegiatan pemberian kaki palsu kepada masyarakat yang membutuhkan. Semoga dengan adanya bantuan ini Bapak Supriyanto dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan lebih leluasa”, ungkapnya.
Pihaknya berharap dengan adanya bantuan kaki palsu Ketua NU Ranting Pasuruhan Lor, Supriyanto bisa cepat membaik. Fahmi juga mengajak warga Kudus khususnya, dan seluruh masyarakat Indonesia yang ingin menyalurkan bantuan kemanusiaan melalui NU Care-LAZISNU Kudus.
“Ini merupakan eksistensi Lazisnu Kudus terhadap masyarakat. Agar masyarakat lebih mengenal mengenai Lazisnu Kudus,” pungkasnya. (cr1/fat)