SEMARANG, Joglo Jateng – Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) KRMT Wongsonegoro Kota Semarang, Eko Krisnarto berharap masyarakat tak khawatir akan adanya efek samping pemberian vaksin polio pada anak. Eko mengatakan, sejauh ini belum terdapat kasus efek samping akibat vaksinasi polio yang diberikan dalam bentuk tetes.
Dia menyebut, vaksinasi polio cenderung lebih aman dari terjadinya kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) polio. Hingga kemarin, pihaknya juga belum mencatat adanya kejadian itu.
“Kami siap untuk kejadian pascaimunisasi. Tetapi polio jarang sekali ada efek samping, sejauh ini belum ada kasus karena diberikan lewat tetes. Pengalaman dulu-dulu pun tidak pernah ada,” ucapnya saat dikonfirmasi Joglo Jateng, belum lama ini.
Ia menambahkan, pihaknya telah menyiapkan ruang penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Hal itu diupayakan apabila nantinya ditemukan gejala berat seusai imunisasi.
“Kalau KIPI ada yang derajatnya ringan dan berat. Kalau ringan akan diatasi fasilitas kesehatan primer di puskesmas. Kalau berat seperti alergi bisa dirujuk ke rumah sakit,” jelasnya.
Eko mengatakan, sejauh ini belum terdapat kasus efek samping akibat vaksinasi polio. Pada umumnya, bila timbul, efek yang dirasakan adalah panas, mual, dan muntah.
“Biasanya ada yang sensitif yaitu panas, bisa mual dan muntah. Tetapi hampir tidak ditemukan di Semarang. KIPI biasanya terjadi kalau pemberian imunisasi yang melalui suntikan,” ujarnya.
Dia mengatakan, vaksinasi polio sangat penting dan diperlukan untuk eradikasi polio. Menurutnya, seluruh orang tua wajib mengikutsertakan anaknya dalam pemberian imunisasi polio.
“Jangan takut terhadap efek samping atau komplikasi, hampir tidak ada KIPI vaksinasi polio. Ini program pemerintah, vaksinnya baru semuanya jadi relatif aman dan tidak menimbulkan efek samping pada anak,” ujarnya. (int/adf)