KUDUS, Joglo Jateng – Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kudus membuka layanan tambahan untuk perekaman Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP). Layanan tambahan ini dibuka mulai Sabtu (20/1) hingga Minggu (4/2).
Kepala Disdukcapil Kudus, Eko Hari Djatmiko menjelaskan, pelayanan extratime ini dibuka di hari libur dan di sembilan kecamatan sebagai upaya jemput bola. Khususnya pelayanan perekaman KTP El dan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD).
“Sasarannya sebagian besar pemilih pemula guna mensukseskan Pemilu 2024. Selain program Goes To School jemput bola ke beberapa sekolah, kami juga buka layanan di hari Sabtu dan Minggu,” jelasnya.
Pada Sabtu, lanjut Eko, layanan dibuka mulai pukul 08.00 hingga 12.00. Sementara pada Minggu, layanan dibuka pada pukul 06.00 hingga 09.00 di even car free day Alun-alun Simpang Tujuh Kudus.
“Kita sudah menambah jam kerja untuk lembur. Hal itu tentunya untuk mengejar target para pemula yang belum ber KTP. Atau melaksanakan perekaman bagi pemula usia 17 tahun,” tandasnya.
Sementara itu, aktivasi IKD yang diberlakukan mulai 2023 ini baru mencapai 19 ribu dari 664 ribu pemilik identitas. Eko menilai, capaian target yang masih jauh ini terkendala lemahnya penggunaan IKD dalam pelayanan publik.
“Banyak masyarakat menilai KTP digital belum ada fungsinya. Karena masih banyak layanan publik yang belum menerapkannya seperti perbankan.
Sedangkan imbuh Eko, layanan publik yang sudah menerapkan IKD diantaranya transportasi kereta dan pesawat. Serta BPJS Ketenagakerjaan maupun Kesehatan.
“Untuk meningkatkan upaya ini, Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) akan melayangkan surat penggunaan IKD di masing-masing layanan publik termasuk perbankan. Rencananya akan ada surat yang dilayangkan Kemendagri terkait penggunaan IKD di setiap layanan publik,” imbuhnya.
Sedangkan terkait perekaman e KTP jelang pemilu, Eko menghimbau agar masyarakat aktif mengurusnya. Sebab berdasarkan data, kata dia, masih terdapat 1.500 pemilih pemula yang belum melakukan pembuatan e KTP.
“Tidak hanya pemilih pemula tetapi juga masyarakat perantauan yang belum melakukan administrasi. Atau bahkan WNI yang bekerja di luar negeri,” katanya.
Menanggapi hal itu, Perantau Asal Kudus, Suyikno, mengatakan selalu aktif melakukan administrasi di masa liburnya. Perihal pemilu, ia mengaku di lokasi perantauan sudah disediakan TPS khusus perantau.
“Kami kalau ada pemilu ya tetap ikut memilih. Karena ini momen tertentu yang jarang ada,” katanya.
Di samping itu, pelajar SMA, Muhammad Taufiq, juga merasa senang dengan adanya upaya jemput bola. Menurutnya, dengan upaya ini ia yang merupakan pemilih pemula merasa terbantu dan dimudahkan.
“Satu suara sangat menentukan. Maka, selain sebagai data identitas, perekaman e KTP se sekolah-sekolah ini juga sangat baik dijalankan,” ungkapnya. (cr1/fat)