BANTUL, Joglo Jogja – Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Bantul memiliki peran krusial dalam pembangunan kesehatan di Bantul. Di antarnya memastikan pengendali dan pengawasan praktik bidan, dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.
Ketua IBI Bantul Nur Allailiyah menyampaikan, dukungan IBI untuk mendukung pembangunan kesehatan di Bantul dilakukan dengan dua cara. Yakni mandiri dan kolaborasi. “Mandiri artinya semua kegiatannya merupakan inisiatif dari IBI. Sehingga konsep dan pelaksanaan dirancang oleh kami langsung,” terangnya.
Sedangkan untuk kolaborasi, IBI berkolaborasi dengan OPD lintas sektor. Seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB).
“Kalau yang kolaborasi anggaran kegiatannya dari OPD, tapi pesertanya dari bidan yang ditunjuk IBI. Tapi kalau yang mandiri, anggaran dan perencanaan semuanya dari IBI,” katanya.
Menurutnya, program yang dilaksanakan oleh IBI dalam mendukung program kesehatan yaitu pengawasan dan pengendalian bagi bidan yang memiliki tempat praktik mandiri. Itu dilakukan secara periodik per tiga bulan sekali, dengan melakukan kunjungan ke lokasi praktik bidan bersangkutan.
“Nanti, setiap ranting IBI dapat satu giliran untuk kami kunjungi. Sekaligus dalam satu hari kunjungan kami lakukan ke tiga bidan,” paparnya.
Pihaknya melanjutkan, dalam kunjungan tersebut memastikan seperti apa manajemen praktik yang dilakukan oleh bidan. Selain itu, juga melakukan pengecekan terhadap kelengkapan sarana prasarana dan pelayanan yang dijalankan.
“Kami ingin melihat langsung kualitas dari layanan yang ada di praktik mandiri. Dengan itu kami bisa menjamin pelayanan bidan praktik mandiri benar-benar menyajikan pelayanan yang sesuai standar. Kami juga melaksanakan pembinaan secara rutin di tiap ranting setiap bulan, baik update peraturan maupun pembinaan kedisiplinan bidan,” pungkasnya.(nik/sam)