KUDUS, Joglo Jateng – Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan. Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyalurkan pemberian makanan tambahan (PMT) pada anak terindikasi stunting. Penyaluran ini ditujukan kepada PAUD Sido Makmur Cranggang, PAUD Nadi Tengah Ternadi dan PAUD Tunas Arum Desa Gondoharum, Senin (29/1/24).
Seketaris Dinas (Sekdin) Disdikpora Moh Zubaedi menyebutkan, terdapat 245 anak terindikasi stunting di tingkat PAUD se Kabupaten Kudus. Oleh sebab itu, pihaknya meminta masing-masing lembaga mengupayakan penurunan stunting.
“Hari ini Disdikpora melakukan kerja sama dengan Baznas dalam penurunan stunting. Sebelum ini, kami juga sudah memfasilitasi pelatihan dan pendidikan terkait penanganan stunting kepada guru di masing-masing lembaga pendidikan. Agar hasil dari pelatihan tersebut mereka bisa mengembangkan di daerahnya,” ujarnya.
Pemberian ini dilakukan pada tahap pertama Januari. Sedangkan pada Februari nanti juga dilanjutkan PMT di Pos Paud Tunas Arum Desa Gondoharum. Dan rencananya akan dilanjutkan hingga Maret nanti.
Dikatakannya desa Cranggang menjadi salah satu daerah yang banyak terindikasi stunting. Maka pihaknya akan mengintervensi dan membantu agar angka stunting bisa menurun bahkan zero.
“Harapan kami stunting sudah tidak ada. Karena sekarang penanganan stunting juga masuk program nasional. Sehingga ada laporan setiap tiga bulan terkait intensitas stunting,” katanya.
Ketua Baznas Kudus Kiai Noor Badi, menjelaskan, pada kesempatan ini Baznas Kudus bersama Disdikpora Kudus menyalurkan bantuan PMT kepada anak terindikasi stunting. Pihaknya ingin bersama dengan seluruh stakeholder berperan mencapai zero stunting.
“Selain penanganan, stunting juga bisa dicegah saat bayi masih dalam kandungan. Tidak hanya secara kesehatan tetapi juga secara spiritual dengan bacaan Qur’an dan pendidikan sejak dini,” jelasnya.
Pihaknya menekankan kecerdasan anak harus dimulai sejak dini. Baik itu kecerdasan emosional, spiritual dan intelektual.
“Semuanya harus seimbang antara jiwa dan badannya. Sehingga cukup dalam membentuk karakter anak dan terciptalah anak-anak yang cerdas serta sehat,” tandasnya.
Kepala Desa Cranggang, Imam Zuhri menyebutkan, penanganan stunting selalu menjadi perhatian. Pihaknya melalui APBDes menganggarkan PMT khusus stunting senilai Rp 60 juta.
“Kami berikan layanan tiap hari Rabu mengirim anak-anak stunting ke rumah sakit. Untuk dilakukan penanganan.
Selain itu, kata dia, Ibu hamil juga diberi bantuan vitamin dan susu untuk mencegah stunting. Sementara yang sudah terindikasi stunting dibuatkan makanan yang resepnya dari puskesmas Rejosari.
“Yang masak kader kesehatan dan diantarkan ke rumah-rumah. Kami ucapkan terimakasih kepada desa yang menindaklanjuti agar anggarannya kami setting,” katanya. (cr1/fat)