Penjualan Aksesori ala Imlek Tetap Meningkat

SUASANA: Para pengunjung saat sibuk memilih barang untuk perayaan Hari Imlek di Toko Aneka Buah Jalan Gang Warung Pecinan, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah, Senin (29/1/24). (FADILA INTAN QUDSTIA/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng –  Menjelang Perayaan Hari Imlek yang jatuh pada 10 Februari mendatang, Pemilik Toko Aneka Buah di Gang Warung Pecinan Semarang Tengah, Ruth Setiati mengaku senang. Lantaran penjualan aksesoris di tokonya meningkat selama 10 hari ini.

Di tokonya, Ruth menjelaskan, ia menyediakan beragam item. Antara lain coklat, permen, asinan sayur, buah-buahan impor, angpao, lampion laser, pohon sakura plastik, dan lain sebagainya.

“Ada yang baru yakni buah ceri. Terus banyak aksesori yang motifnya beda-beda seperti bunga sakura yang pakai lampu dan tirai. Soalnya menyesuaikan dengan tahunnya,” ucap dia saat ditemui Joglo Jateng di Toko Aneka Buah, Senin (29/1/24).

Selain itu, dirinya juga menjual berbagai macam parsel Imlek. Harganya mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 1 juta lebih.

Sementara, kata Ruth, salah satu aksesori yang sedang tren saat ini adalah lampion laser yang dijual mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 2 juta. Tergantung besar kecilnya ukuran.

“Kebanyakan saat ini pada carinya aksesoris Imlek terutama lampion. Kalau buah belum ramai nanti sekitar H- seminggu biasanya ramai. Terus ada angpao dan tempelan itu juga terus dicari,” ujarnya.

Tak hanya itu, Ruth mengungkapkan, ada juga bambu rezeki yang ramai dibeli oleh masyarakat Tionghoa. Kisaran harganya pun bermacam-macam, mulai dari Rp 50 ribu sampai Rp 650 ribu.

Menurut pantauan Joglo Jateng, sejak pukul 09.00 beberapa pembeli sudah mulai ramai berdatangan ke Toko Aneka Buah. Barang yang mereka beli antara lain angpao, parsel, dan aksesori lainnya. Meskipun perayaan Imlek di wilayah Pecinan tahun ini tidak diadakan secara besar besaran, namun kata Ruth hal tersebut tidak mempengaruhi penjualan.

“Toko kita tidak ada pengaruhnya. Soalnya kita juga menyesuaikan dan saingannya banyak. Kita ada cara tersendiri dengan tidak ambil keuntungan banyak. Kalau dulu bisa ambil untung banyak tapi kalau sekarang otomatis di kurangi,” terangnya.

Ruth mengaku, buah-buahan yang ia jual didatangkan dari Jakarta. Ketersediaannya pun sudah dipersiapkan sejak dua pekan yang lalu.

Beberapa hari yang lalu, ungkap dia, ada konsumen yang pernah menghabiskan uangnya sebanyak Rp 25 juta untuk membeli kebutuhan perayaan Imlek di Toko Aneka Buah. Salah satu yang dibeli, yakni bunga tidak bisa layu yang diimpor langsung dari China. (int/adf)