DLH Kota Yogyakarta: 4 RTH Baru akan Dibangun di 2024

SUASANA: Salah satu lokasi RTH publik di RW 06 Wirobrajan yang telah selesai dikerjakan tahun lalu dan menungu pembangunan tahap kedua. (RIZKY ADRI KURNIADHANI/JOGLO JOGJA)

KOTA, Joglo jogja – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan membangun empat ruang terbuka hijau (RTH) publik baru di 2024 ini. RTH publik berbasis kampung itu dibangun berdasarkan usulan masyarakat di wilayah, dengan mengunakan APBD kurang lebih Rp 200 juta.

Kepala Bidang RTH Publik DLH Kota Yogyakarta Rina Aryati Nugraha mengatakan, empat RTH publik baru itu akan dibangun di RW 4 Kricak seluas 200 meter persegi, RW 9 Bausasran 300 meter persegi, RW 4 Sorosutan 332 meter persegi dan RW 14 Sosromenduran 452 meter persegi.

“Lokasi untuk membangun empat RTH publik itu adalah lahan warga yang telah dibeli Pemkot Yogyakarta. Sedangkan, pembangunan di tahun ini merupakan usulan dari masyarakat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pembangunan itu memiliki konsep seperti tahun sebelumnya, yaitu mengusung multifungsi. Baik fungsi ekologis dari RTH dengan penanaman pohon, taman maupun fungsi aktivitas masyarakat, seperti adanya fasilitas pendopo.

“Untuk yang di permukiman konsepnya RTH publik multiguna. Dari segi ekologis harus banyak pohon dan tanaman. Tapi bisa untuk kegiatan masyarakat seperti olahraga, bermain bagi anak, kadang posyandu dan macam-macam,” tambahnya.

Adapun saat ini tahap pembangunan tersebut dalam proses pengadaan. Nantinya, setiap pekerjaannya akan menggunakan anggaran APBD dengan rata-rata kurang dari Rp 200 juta.

“Karena dana anggarannya terbatas dan permintaan pembangunan RTH publik dari masyarakat cukup banyak, jadi kami bagi berdasarkan skala prioritas dan antrean proposal usulan. Memang belum sempurna seperti sarana permainan belum, karena menyesuaikan anggaran. Terpenting sudah bisa digunakan berkegiatan masyarakat dan fungsi ekologisnya,” jelasnya.

Pihaknya mencatat, pada 2023 total ada 58 RTH publik berbasis kampung yang telah dibangun Pemkot Yogyakarta. Sedangkan total luas keseluruhan baik publik dan privat seluas 7.661.163 meter persegi. Angka itu sekitar 23,34 persen dari luas Kota Yogyakarta.

“Kami berharap pemilik rumah, hotel, perkantoran untuk bisa sedikit lahannya dilakukan penanaman pohon guna penyerapan air, suplai oksigen membersihkan udara di sekitar. Ini juga mengurangi pemanasan global yang sudah kita rasakan,” tutupnya.(riz/sam)