SEMARANG, Joglo Jateng – Pemilik Roemah Coklat Semarang, Carolina Bramiant mengaku penjualan coklat custom pada momen Hari Kasih Sayang (Valentine) kali ini meningkat. Hal itu dirasakan sejak awal Februari lalu.
Ia mengaku sempat kebanjiran pesanan coklat hingga 50 pesanan per hari. Para pelanggannya memesan secara online dan datang ke toko yang berlokasi di Jalan Kertanegara V No.6, Kelurahan Pleburan, Kecamatan Semarang Selatan.
“Peningkatannya bisa sampai lima kali lipat dari biasanya. Ciri khas kita di coklat custom paling banyak disuka dan biasanya tulisannya yang lebay contohnya ‘aku tresno koe’. Macam-macam. Kadang itu kreatif dari customer. Kita paling standar aja seperti ‘i love you, i miss you’,” ucapnya saat ditemui Joglo Jateng, belum lama ini.
Lebih lanjut, ia menerangkan, mayoritas pembeli berasal dari kalangan anak muda. Adapun 50 varian rasa yang ia sajikan pada produk coklat yang dibuat khusus coklat custom, biasanya diisi dengan kacang almond, krim coklat, dan ganache cream. Harganya berkisar mulai dari Rp 30 ribu hingga Rp 200 ribu.
Selain peminatnya yaitu coklat custom, lanjut Carolina, ada juga buket bunga terbuat dari coklat yang bisa dibentuk bermacam-macam. Roemah Coklat juga menyediakan beragam kue. Seperti kue ulang tahun, kue tart, cookies, dan brownies.
Berkat perayaan Hari Kasih Sayang ini, dirinya mengaku sudah mengirim pesanan coklat ke berbagai kota di Indonesia. Paling banyak orderan berasal dari Kota Semarang dan sekitarnya.
“Kalau paling jauh kirim ke Aceh dan Jayapura,” paparnya.
Roemah Coklat, lanjutnya, memberikan diskon bagi customer yang membeli coklat bundling (satu paket) di momen pesta demokrasi 2024. Hal itu dilakukan untuk menarik perhatian anak-anak muda.
“Diskonnya lebih ke bundling. Kalau beli beberapa nanti dapet bonus juga. Kita juga ngasih coklat kecil-kecil yang sudah nyoblos biar semangat anak muda,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pembeli coklat, Rahma mengatakan bahwa dirinya lebih memilih membeli dark choco batangan yang dibentuk seperti lambang cinta. Sebab coklat jenis itu dinilai tahan lama sampai berbulan-bulan.
“Coklatnya buat kubawa pulang kampung pas hari 14 Februari. Aku milih karena itu engga terlalu manis dan pahitnya pas. Racikannya juga pas,” ungkapnya. (int/adf)