MTsN 8 Sleman Terapkan Proses KBM Menyenangkan di Luar Kelas

TEKUN: Beberapa siswa MTsN 8 Sleman saat melakukan observasi tentang tumbuhan di area perkebunan dekat sekolah, beberapa waktu lalu. (DOK.SEKOLAH/JOGLO JOGJA)

BAGI sebagian besar peserta didik, belajar dianggap sesuatu yang membosankan dan monoton. Apalagi kegiatan belajar mengajar (KBM) di dalam kelas, dengan aktivitas yang selalu sama setiap harinya.

Model seperti itu menjadikan belajar tidak menarik lagi bagi siswa, bahkan antusiasme dalam mengikuti pembelajaran juga berkurang. Siswa cenderung pasif dan tidak ada kreatifitas maupun inovasi yang muncul.

Salah satu metode pembelajaran yang dinilai dapat meningkatkan semangat dan antusiasme para siswa, melalui metode outbound training (outing class) atau belajar di luar kelas atau di alam bebas. Hal itu yang saat ini sedang diterapkan di MTsN 8 Sleman.

Kepala MTsN 8 Sleman Agus Sholeh menuturkan, metode itu diambil agar siswa tidak mudah bosan dan bisa menambah semangat belajar. Pasalnya, juga sejalan dengan konsep Kurikulum Merdeka Belajar yang sering digaung-gaungkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Baca juga:  SD 1 Jepang Optimalkan Waktu Hadapi MAPSI

“Merdeka Belajar menitikberatkan pada kemerdekaan dalam berpikir. Para siswa diberi kebebasan mengakses ilmu. Sumber ilmu bukan sebatas pada ruang kelas, guru, tetapi bisa di luar kelas, di media daring atau internet, perpustakaan dan lingkungan sekitar. Sehingga guru tidak lagi menjadi sumber utama,” jelasnya.

Saat ini yang perlu lebih ditekankan, menurutnya pengembangan minat dan bakat anak. Sehingga ke depan, akan membentuk para pelajar yang siap kerja dan kompeten, serta berbudi luhur di lingkungan masyarakat.

“Jadi pembelajaran di luar kelas merupakan salah satu implementasi metode belajar, dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber ilmu. Selain itu, menciptakan suasana bahagia tanpa dibebani pencapaian skor atau nilai tertentu,” ungkapnya.

Baca juga:  Wujudkan Mimpi dan Raih Prestasi di Usia ke 77

Dalam kegiatan itu, guru bisa mengajak peserta didik lebih mengenal dan mengeksplorasi lingkungan sekitar. Harapannya mereka memiliki sebuah pengalaman pembelajaran yang bermakna. Artinya bisa membekas dan berkesan, lantaran siswa diingatkan sehingga selalu mengingat materi yang diajarkan.

“Pembelajaran di luar kelas merupakan menyenangkan. Sehingga, peserta didik bisa lebih menumbuhkan kreativitas yang mereka miliki,” imbuhnya.

Sementara itu, Guru IPA MTsN 8 Sleman Ummu Maimanah menambahkan, KBM di luar kelas dilakukan sekaligus untuk praktik pelajaran IPA. Dalam mata pelajaran misalnya terdapat materi tentang ekologi dan keanekaragaman hayati.

Baca juga:  Adu Desain Batik Modern dan Fashion Show di Hari Batik Nasional

“Tentu hal itu berkaitan dengan ekosistem lingkungan dari individu, populasi dan komunitas. Sehingga pembelajaran diluar kelas akan lebih efektif,” katanya.

Lebih lanjut, memang belajar tentang lingkungan dapat memanfaatkan ruang terbuka sebagai sumber media belajar. Pasalnya akan memberikan pengalaman tersendiri bagi siswa. “Serta menjadikan siswa lebih aktif dan terlibat langsung melakukan pengamatan,” tambahnya.

Sedangkan, salah satu siswa kelas 7D Nayla mengaku, sangat terkesan melakukan pembelajaran di alam terbuka. Lantaran bisa langsung mengamati sumber materi yang dicocokan dengan teori dari guru. “Ternyata lingkungan madrasah bisa sebagai bahan pembelajaran, khususnya mata pelajaran IPA,” paparnya.(bam/sam)