BANTUL, Joglo Jogja- UniRank telah merilis peringkat perguruan tinggi nasional maupun internasional Februari ini. Dalam kesempatan itu, Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta berhasil meraih peringkat lima se Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Rektor UAA Yogyakarta Prof Hamam Hadi mengatakan, UAA masuk lima kampus terbaik di Yogyakarta. Setelah Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Indonesia (UII), dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
“UniRank menempatkan UAA menjadi lima terbaik, Dari 27 universitas yang ada di Yogyakarta,” ungkapnya kepada wartawan di UAA, Kamis (22/2).
Ia menambahkan, selain itu, UAA berhasil menjadi kampus swasta yang bersaing di Yogyakarta. Saat ini, UAA masuk tiga besar daftar kampus swasta terbaik setelah UII dan UMY. Sedangkan sekala nasional UAA menempati rangking 35, baik swasta maupun negeri.
“Saya perlu highlight, kami bersyukur kepada Allah karena telah masuk 100 besar kampus terbaik di Indonesia dan masuk top 50 terbaik. Kalau dilacak dari tahun kemarin Juni 2023 kita pada posisi 31 (nasional)” ujarnya.
Hamam menambahkan, UAA melakukan berbagai gerakan untuk menjadi institusi pendidikan yang lebih modern dan berwawasan global. Selain itu, juga meningkatkan 20 program studi (Prodi) yang dimilikinya dalam untuk terus di tingkatkan.
“Sebagai kampus berwawasan global, kita terus mendorong dalam memajukan program pendidikan yang ditawarkan. Dan hingga saat ini kita sudah ada lima prodi unggulan yang sudah bertaraf unggul dengan taraf internasional,” tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan kerjasama antar universitas ke nasional maupun internasional. Hal itu dilakukan dengan berbagai pengembangan, penelitian dan publikasi. Meskipun memiliki fasilitas terbaik.
Selain itu, dalam waktu dekat akan ada tiga tambahan prodi yang naik kelas menuju taraf unggul yang masih dalam proses verifikasi. Bahkan, kini terdapat dua prodi sudah masuk tahap perencanaan untuk masuk akreditasi unggul.
“Dalam waktu dekat bersiap tiga bersiap untuk akreditasi internasional. Karena kita rancang bertaraf internasional. Dan menganggap pendidikan sebagai kebutuhan yang tidak hanya dapat dirasakan oleh kelas tertentu,” pungkasnya. (riz/bid)
