JEPARA, Joglo Jateng – Pameran mebel, Jepara International Furniture Buyer Weeks (JIF-BW) resmi dibuka untuk kedua kalinya. Acara yang dibuka di Pendopo Kartini Jepara, Senin (26/02) itu disebut akan menyedot banyak wisatawan dan pembeli ke Jepara.
Mewakili Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta, Staf Ahli Bidan Pemerintahan, Hukum dan Politik Setda Jepara, Muh Tahsin, menyampaikan bahwa pada tahun lalu melalui pameran mebel ini terdapat peningkatan nilai transaksi, yakni Rp 2,43 juta USD untuk transaksi nasional dan Rp 26 miliar transaksi lokal.
“Jika buyer baru berhasil kita jaga untuk selalu membeli produk dari Jepara, maka kita mendapat kepastian terjaganya lapangan kerja di sektor ini. Artinya kita memperkuat posisi Jepara sebagai salah satu daerah dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) paling rendah di Jawa Tengah,” jelasnya.
Selaras dengan TPT, Kabupaten Jepara berhasil menekan TPT dari 4,1 persen pada 2022 menjadi 3,35 persen pada 2023. Angka tersebut jauh lebih kecil dari rata-rata nasional, yakni 5,32 persen dan provinsi 5,12 persen.
Kemudian, lanjut dia, semua pihak terkait harus saling mendukung JIF-BW sebagai one step furniture exhibition. Dengan demikian, angka ekspor Jepara makin tinggi. Tercatat pada 2022, nilai ekspor Jepara pada produk furniture kayu mencapai 186,39 juta USD. Naik dari 2021, yakni 122,26 juta USD.
“Permudah para buyer untuk membeli apapun jenis produk furniture yang diinginkan. Jika perlu, bantu buyer yang membutuhkan produk UKM di luar furniture, kalau produk tersebut ada di Jepara atau diproduksi oleh warga Jepara,” imbuhnya.
Anggota komite pengarah (steering committee) JIF-BW, Rensi Eka Prastitia menargetkan nilai transaksi dalam Jepara International Furniture Buyer Weeks 2024 ini bisa mencapai 5 juta USD. Keyakinan itu diperkuat dari pelanggan potensial tahun lalu yang berencana datang. Terlebih JIFBW kali ini memiliki fasilitas titik temu antara peserta pameran dengan calon pembeli.
“Hampir semua duta-duta besar sudah kita hubungi untuk mengkampanyekan dan mempromosikan JIFBW,” kata dia.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Jepara Haizul Ma’arif berharap pameran mebel ini dapat mengundang serta menarik minat wisatawan sekaligus pembeli dari dalam maupun luar negeri.
“Ini merupakan cita-cita bersama, bahkan Pak Jokowi pernah bilang Jepara itu central kota ukir tapi tidak pernah ada event besar. Jadi, saya harapkan kegiatan ini jadikan tawaran sebaik mungkin untuk menarik daya minat wisatawan, baik lokal, nasional, sampai internasional,” ucapnya.
Pihaknya juga berharap pameran mebel ini dapat terlaksana secara berkala dan sukses ganda. Sehingga, Kota Jepara dapat memantapkan perekonomian daerah. “Terus kita tingkatkan, saya ingin kegiatan ini dapat istiqomah setiap tahun, dengan momen yang baik,” pungkasnya.
Pembukaan JIF-BW ditandai dengan pemukulan gong oleh Muh Tahsin dan dilanjutkan dengan pecah kendi oleh Haizul Ma’arif.
Turut meramaikan pembukaan acara tersebut, terdapat sejumlah karangan bunga ucapan selamat, pataka, serta spanduk JIFBW 2024 telah berjejeran di kompleks Pendopo Kartini. Terlihat pula deretan kendaraan-kendaraan antik di halaman pendopo, juga terdapat penari tradisional saat menyambut kedatangan para tamu.
Sebagai informasi, agenda JIF-BW ini dilaksanakan oleh para pengusaha mebel dan ukir Jepara yang digelar pada 26 Febuari – 11 Maret 2024, berpusat di Kalingga Keling Jati, Desa Senenan, Kecamatan Tahunan.
Pameran mebel ini menjadi gelaran terbesar di Indonesia, lantaran pelaksanaannya sengaja didekatkan dengan event International Furniture Expo (IFEX) yang berlangsung 29 Febuari – 3 Maret 2024 di Jakarta Internasional Expo Kemayoran, Jakarta. (cr4/gih/adv)