KUDUS, Joglo Jateng – Tradisi dandangan yang biasa digelar sebelum Ramadan, nantinya akan diadakan di Alun-alun Kulon atau wilayah Masjid Menara Kudus. Kegiatan rencananya diselenggarakan selama sepuluh hari. Mulai 1 Maret hingga 10 Maret 2024.
PLT Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kudus, Andi Imam Santosa mengatakan, sesuai petunjuk Penjabat (Pj) Bupati Kudus untuk dandangan tahun ini akan digelar. Namun yang membedakan dari tahun sebelumnya, dandangan akan dikembalikan ke asalnya.
“Dandangan salah satu bentuk warisan budaya nasional tak benda yang sudah ditetapkan dengan SK menteri pendidikan dengan 10 desa pendukung. Kita kembalikan ke asal yakni Kudus Kulon atau Menara. Pusat kegiatan ada di Alun-alun Kulon,” ungkapnya kepada Joglo Jateng.
Sementara untuk tradisi dandangan tahun ini, rencananya digelar sepuluh hari dengan dibalut kegiatan keagamaan. Pihaknya juga berupaya mendatangkan Azzahir untuk sesi penutupan. Sedangkan, pembukaannya ada tausiah dari Habib Husen Ja’afar.
“Semoga bisa lancar. Intinya kita berusaha mendatangkan itu. Semoga bisa menjadi penyejuk masyarakat Kudus. Target kami dandangan berjalan lancar, perekonomian masyarakat berputar dengan baik. Intinya masyarakat gembira dan bahagia,” terangnya.
Hingga saat ini, untuk gelaran dandangan banyak pedagang yang sudah memesan tempat. Meskipun pendaftarannya belum dibuka. Nantinya acara tersebut diserahkan ke event organization (EO). Karena anggaran pihaknya kecil yang hanya menganggarkan untuk pengamanan saja.
“Untuk PKL yang dilibatkan estimasi naik. Kami utamakan PKL Kudus. Cuman pedagang luar kota lebih heboh dalam penataan apapun. Semoga dapat memacu pedagang asli Kudus,” terangnya.
Harapannya, dengan digelarnya dandangan besok dapat lancar hingga selesai. Kemudian, untuk banjir yang terjadi di Kabupaten Demak segera surut. Karena hal itu dapat mempengaruhi mobilitas wisatawan yang datang ke Kota Kretek. (adm/fat)