Waspada, Merapi Muntahkan 8 Kali Awan Panas

KONDISI: Asap solfatara keluar dari kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Jembatan Gondolayu, Yogyakarta, Selasa (5/3/24). (ANTARA/JOGLO JOGJA)

YOGYAKARTA, Joglo Jogja – Gunung Merapi kembali memperlihatkan aktivitasnya dengan memuntahkan delapan kali awan panas guguran dalam rentan waktu sekitar 2,5 jam pada Senin (4/3). Luncuran muntahan awan panas ini terpantau sejauh 2,6 kilometer.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Budi Santoso mengungkapkan, rentetan awan panas dimulai pada pukul 16.03 WIB dan diikuti oleh letusan-letusan berikutnya dalam waktu singkat. “Awan panas pertama terjadi sekitar pukul 16.03, kemudian disusul dengan waktu yang lumayan berdekatan. 16.18, 16.22, 16.24, 16.27, 16.29, 16.32, dan 18.37 WIB,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pihaknya menekankan kepada masyarakat untuk menjauhi daerah yang direkomendasikan sebagai daerah bahaya ketika awan panas guguran terjadi. Hal ini dikarenakan tiupan angin dapat membawa arah bergerak dengan jarak luncur yang lumayan kencang.

“Meskipun awan panas tersebut bergerak ke arah barat daya, angin dari timur membawa awan panas tersebut dengan jarak luncur maksimal mencapai 2,6 kilometer dari puncak Gunung Merapi,” jelasnya.

Meski terjadi rentetan awan panas guguran, status Gunung Merapi tetap berada di level III atau siaga. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menjauhi zona bahaya erupsi. Data pemantauan menunjukkan, suplai magma masih aktif dapat memicu awan panas guguran di daerah potensi bahaya.

“Potensi bahaya saat ini meliputi guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya, yang mencakup area hingga 7 kilometer dari Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng. Selain itu, material vulkanik dapat mencapai radius 3 kilometer dari puncak jika terjadi letusan eksplosif,” tuturnya. (suf/abd)