Kunjungi Universiti Putra Malaysia, Universitas Alma Ata Yogyakarta Tingkatkan Kolaborasi Internasional, Begini Bentuk Kerjasamanya

SINERGI: Kunjungi Universiti Putra Malaysia, Universitas Alma Ata Yogyakarta Tingkatkan Kolaborasi Internasional. (HUMAS ALMA ATA/JOGLO JOGJA)

YOGYAKARTA, Joglo Jogja – Dekan Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta, Dr. Yhona Paratmanitya, S.Gz., Dietisien, MPH, beserta Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), dan Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UAA bersilaturrahim menjalin kerjasama dengan Universiti Putra Malaysia (UPM).

Delegasi dari UAA diterima oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan UPM, Prof. Dr. Barakatun Nisak Mohd Yusof beserta jajarannya.

Kunjungan kali dilakukan guna mempererat jalinan kerjasama antara UAA dan UPM dengan mendiskusikan program kerjasama yang dapat dilakukan oleh kedua belah pihak.

Inisiasi kegiatan kerjasama antara UAA dan UPM telah dimulai sejak tahun 2020, melalui kegiatan penelitian dan publikasi bersama di bidang gizi.

Selain itu, beberapa pakar dari UPM juga telah aktif menjadi narasumber dalam annual conference yang diselenggarakan oleh FIKES UAA.

Pihak UPM sangat menyambut baik inisiasi kegiatan ini dan siap untuk melakukan kolaborasi yang lebih luas dengan UAA, seperti kegiatan student mobility dan lecturer mobility.

Universiti Putra Malaysia merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di Malaysia.

Menurut QS World University Ranking 2024, UPM menempati peringkat ke-158 dunia, peringkat ke-25 di Asia, dan merupakan Universitas terbaik ke-2 di Malaysia.

Berdirinya UPM diawali sebagai Sekolah Pertanian (School of Agriculture) pada tahun 1931.

Selanjutnya, status Sekolah Pertanian tersebut ditingkatkan menjadi college dengan nama “Kolej Pertanian Malaya” pada tahun 1947, dan menjadi Universiti Pertanian Malaysia pada tahun 1971.

Di awal tahun 1980-an, Universiti Pertanian Malaysia mulai mengembangkan bidang studinya ke arah sains dan teknologi.

Hingga akhirnya pada tahun 1997, Universiti Pertanian Malaysia diubah namanya menjadi Universiti Putra Malaysia oleh Dr. Mahathir Mohammad, Perdana Menteri Malaysia pada saat itu, dengan keunggulan di bidang agriculture dan food science.

Perluasan jejaring kerjasama ini, terutama dengan berbagai perguruan tinggi terbaik di dunia, akan membuka akses dan kesempatan yang lebih luas untuk pengembangan pembelajaran dan riset di UAA.

Hal ini terus dilakukan oleh UAA sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan daya saing universitas di tingkat global, kata Yhona Paratmanitya. (khl)