Demplot Pupuk Mulai Pada Masa Tanam Kedua

SUBUR: Petani Tembakau di Kecamatan Pulosari yang menjadi salah satu kecamatan sasaran program demplot pupuk di Pemalang. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

PEMALANG, Joglo Jateng – Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pemalang agendakan demplot pupuk petani di enam kecamatan, akan dilaksanakan setelah panen raya pertama atau masa tanam kedua di 2024 ini. Program ini menjadi salah satu terobosan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia, dengan menjadikan lahan pertanian milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) jadi percontohan.

Kepala Dispertan Pemalang Prayitno mengatakan, inovasi demplot pertanian mencuat setelah demo petani yang memprotes berkurangnya alokasi pupuk mereka di 2024. Padahal jauh-jauh hari, pihaknya telah membuat sebuah konsep. Usai melihat besarnya ketergantungan petani akan pupuk kimia yang penggunaannya berlebihan dan berdampak pada kerusahan organisme pembentuk kesuburan pada tanah.

“Kita sudah agendakan di enam kecamatan yang akan jadi contoh demplot ini. Pupuknya sudah kita sediakan, serta didapat dari produsen lokal. Melihat nilai positif unsur tanah jadi kita pilih pupuk organik dan saya sudah mengundang ahli pertanian untuk memberikan pengetahuan kepada petani, pentingnya penggunaan pupuk organik bagi tanaman mereka,” ujarnya.

Dikarenakan saat ini belum panen raya, pihaknya baru akan melaksanakan demplot pupuk organik di awal April atau setelah panen raya selesai. Sedangkan, enam kecamatan yang akan jadi percontohan yaitu Kecamatan Taman, Petarukan, Moga, Belik, Bodeh dan Pulosari. Pada prosesnya program ini tidak hanya ditujukan petani padi saja, tetapi beberapa petani lain seperti sayur, buah dan tembakau.

Lebih lanjut, pihaknya meyakinkan kepada petani hasil pengguaan pupuk organik lebih baik, dibandingkan pupuk kimia untuk ke depannya. Hal ini melihat dari jumlah penggunaan pupuk kimia yang selalu bertambah di setiap musim tanam, karena kurangnya unsur alami pada tanah yang mati akibat penggunaannya.

“Selain mendatangkan pupuk, kita juga akan memberi pelatihan bagaimana cara membuat pupuk organik dari bahan-bahan yang ada di sekitar petani. Jadi mudah-mudahan bisa ditiru oleh semua petani, sehingga mereka tidak khawatir kekurangan pupuk nantinya,” pungkasnya.(fan/sam)