DPRD Jateng Ajak Generasi Muda Tingkatkan Pengetahuan & Kapasitas Politik

KOMPAK: Para Narasumber dan peserta Dialog Parlemen DPRD Jateng berfoto bersama usai acara di Gedung Berlian, Kamis (28/3). (ALLAM MUZHAFFAR HANIF/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah berkolaborasi dengan Indonesia Next Leader (IDNL) menggelar Dialog Parlemen DPRD dengan tema ‘Menerjemahkan Perilaku Generasi Muda Selepas Pemilu 2024’ di Gedung Berlian DPRD Jateng, pada Kamis (28/3). Melalui acara itu diharapkan keterlibatan anak-anak muda, generasi milenial maupun generasi Z di Jawa Tengah dapat lebih baik lagi dalam hal pengetahuan dan bicara soal politik.

Dalam acara tersebut dihadiri oleh Ketua Komisi A DPRD Jateng Mohammad Saleh sebagai keynote speaker, Dosen Ilmu Pemerintahan Undip Nur Hidayat Sardini sebagai narasumber, Ketua KPU Provinsi Jateng Handi Tri Ujiono sebagai narasumber, dan Pegiat Kepemudaan Jateng Naufal Ramadhan. Termasuk puluhan mahasiswa sebagai peserta dialog yang berasal dari berbagai Universitas terkemuka di Semarang.

Baca juga:  Kasus PMK di Jawa Tengah Melonjak, 2.026 Sapi Tersuspek

Anggota DPRD yang akrab disapa Bang Saleh itu mengatakan, generasi muda yang masuk dalam kategori generasi milenial dan gen Z, jumlahnya mencapai 52 persen dari partisipan di Pemilu 2024. Sedangkan menurut survei, ada 59 persen dari total generasi muda, tertarik dengan politik.

Ketertarikan para generasi muda dalam konteks Pemilu ini, salah satunya melalui pengawasan terhadap pemilu. Baik itu menjadi bagian dari pengawas dalam penyelenggaraan pemilu, maupun melakukan pengawasan melalui media sosial di era keterbukaan informasi seperti sekarang ini, yang sering disebut watch dog.

“Ketertarikan generasi muda terhadap politik yang kedua, yaitu ketertarikan dalam mendukung salah satu pasangan calon atau partai politik. Sedangkan ketertarikan yang ketiga yaitu menjadi bagian dari partai politik, baik itu menjadi anggota, ataupun menjadi bagian dari ormas kepemudaan partainya,” terang Moh Saleh di Semarang, Kamis (28/3).

Baca juga:  UIN Walisongo Semarang Terima Penghargaan Pengelola Media Sosial Terbaik
SERAHKAN: Panitia pelaksana Dialog Parlemen dari IDNL Jateng menyerahkan cenderamata kepada perwakilan narasumber usai acara. (ALLAM MUZHAFFAR HANIF/JOGLO JATENG)

Bang Saleh menambahkan, tahapan selanjutnya untuk menjadi bagian dari partai politik itu menjadi Calon Legislatif (Caleg). Pihaknya melihat, dalam kontestasi politik 2024 ini banyak bermunculan Caleg muda, di mana itu menjadi wujud ketertarikan generasi muda pada politik.

“Sehingga ketertarikan politik generasi muda yg tadi saya sebutkan, itu harus kita wujudkan pasca Pemilu. Bahkan ketertarikan terhadap politik bisa menjadi penyelenggara Pemilu, seperti menjadi KPPS, PPS, dll. Karena itu merupakan ketertarikan pemuda terhadap politik,” jelasnya.

Sementara itu Dosen Ilmu Pemerintahan Undip Nur Hidayat Sardini atau akrab disapa NHS mengatakan, pihaknya memiliki harapan besar terhadap generasi muda Indonesia. Generasi muda yang kini berjumlah 52 persen dari populasi pemilih di Pemilu 2024, sebagian di antara mereka memuaskan, tapi sebagian besar yang lain tidak bisa diharapkan.

Baca juga:  Jelang Imlek, Pohon Sakura dan Angpau Paling Banyak Dicari

“Generasi muda kita saat ini, tidak boleh cengeng, harus menjadi generasi yang kuat. Serta jangan mudah terpukau oleh artifisialitas, yang tak ada substansialitasnya. Sedangkan generasi sejenis di Amerika, sangat kuat orientasi dan pemahaman politiknya. Bahkan mampu mendikte oligarki,” pungkasnya. (all)