BERLATIH bela diri memang menyenangkan sebagai sarana untuk pertahanan diri dari gangguan orang lain. Bela diri juga dapat mengantarkan seseorang untuk meraih prestasi dalam beberapa kejuaraan, baik daerah maupun nasional.
Salah satunya seperti siswi kelas 8D, SMP 2 Piyungan bernama Lofanee Ladycha Puspaningrum. Ladycha atau kerap dipanggil Caca (14) merupakan remaja kelahiran Ledok Tukangan, tahun 2009.
Dara cantik ini memiliki hobi membaca novel-novel karya Tere Liye. Meskipun begitu, ia juga memiliki kesibukan sebagai seorang muda mudi di kampungnya, terutama di bulan Ramadan, di mana ia aktif membagikan takjil kepada warga sekitar.
“Saya memang aktif dalam berbagai kegiatan, salah satunya ya kegiatan bersosialisasi di luar lingkungan sekolah. Meskipun begitu, saya tetap menemukan waktu untuk melakukan hobi dan mengejar cita-cita,” ungkapnya.
Salah satu minat utama Dara ini adalah bela diri, yang awalnya muncul karena ketertarikannya sejak kecil. Sebelumnya, sejak usia tiga tahun, ia sudah mulai mengikuti kegiatan modelling hingga usia lima tahun.
“Namun, saya masih tertarik dalam dunia bela diri, meskipun mamah melarang untuk ikut kegiatan yang dianggap membahayakan, terutama karena saya seorang perempuan. Hingga ketertarikan saya pada bela diri baru benar-benar terwujud saat kelas 7 SMP,” tuturnya.
Ketika dia terjun dalam dunia bela diri, ia belajar kempo hingga mengantarkan pada banyak prestasi. Dari situlah mamahnya mulai percaya untuk menyerahkan minat dan bakatnya pada dara cantik tersebut. “Selain bela diri, saya juga memiliki minat pada taekwondo. Tapi mamah menyarankan untuk fokus pada salah satu bidang,” jelasnya.
Dirinya telah menyabet banyak prestasi, mulai dari menjadi juara 1 di kejuaraan daerah (kejurda), juara 1 di Pekan Olahraga Kota/Kabupaten (Porkab), hingga meraih juara 1 di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) dan Popkab. Baru-baru ini, Caca juga berhasil meraih juara 3 di Popda dalam beberapa waktu terakhir.
“Menurut saya, dari seluruh prestasi tersebut, latihan kempo tidaklah mudah. Terutama dalam memahami instruksi pelatih, saya sering kali merasa kesulitan. Meskipun pernah mengalami kelelahan dan stres karena latihan yang intens, saya tetap semangat karena memiliki dukungan penuh dari mamah,” paparnya.
Cita-cita Caca untuk menjadi seorang tentara semakin memperkuat motivasinya dalam berlatih kempo. “Saya percaya, dengan terus berlatih dan mengikuti kompetisi, saya dapat meraih lebih banyak prestasi di masa depan,” pungkasnya. (suf/abd)