KUDUS, Joglo Jateng – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Jepang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus berencana akan difasilitasi pihak swasta untuk meningkatkan kinerja kedepannya. Namun saat ini ada beberapa kendala yang segera diselesaikan.
Kepala Desa Jepang, Indarto mengatakan, untuk BUMDes di wilayah yang dipimpinnya itu diakui belum maksimal. Karena masih ada beberapa kendala. Seperti kekurangan perizinan ke Kementrian Desa (Kemendes) dan Kemenkumham.
“Dampaknya kita belum bisa maksimal dalam melaksanakan operasional. Nah, rencana April 2024 setelah lebaran kami difasilitasi oleh pihak swasta bersama dengan desa lain,” katanya kepada Joglo.
Untuk fasilitas yang diberikan mengenai pelatihan atau pendampingan operasional hingga siap untuk jalan secara maksimal. Ditambah pendampingan melengkapi ketentuan persyaratan yang belum dipenuhi untuk proses perizinannya.
“Itu yang berangkat per desa 6 orang,” katanya saat ditemui di Kantor Balai Desa Jepang, Selasa (16/4/24).
Dirinya berharap, untuk pengurus BUMDes agar memiliki pemahaman yang memadai. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan penghasilan BUMDes untuk mensejahterakan masyarakat.
“Hal itu untuk meningkatkan pengeluaran BUMDes yang orientasinya disamping dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat juga. Tentunya perusahaan ada profit atas pengelolaan itu,” tandasnya. (adm/fat)