Figur  

Tangkap Peluang Magang di Perusahaan Transportasi

Devita Ariyanti
Devita Ariyanti. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

DEVITA Ariyanti selalu aktif di berbagai kegiatan kampusnya. Ia juga aktif ikut program Kampus Merdeka inisiasi Kemendikbudristek. Belum lama ini, Devita mengikuti program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) dengan penempatan di Jakarta Selatan.

Sebelumnya, Devita juga mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di Bali. Menurutnya, kegiatan yang ia ikuti merupakan kesempatan emas yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

“Segala peluang harus dimanfaatkan. Alhamdulillah, kali ini berkesempatan untuk bergabung di salah satu perusahaan terbesar yang memegang peranan penting dalam dunia transportasi di Indonesia,” katanya, Rabu (24/4/24).

Alumni SMKN 2 Depok Sleman itu mendapat posisi Customer Response Center (CRC). “Dalam posisi tersebut, saya berinteraksi dengan customer melalui telepon, chat, sosial media dan email” ungkapnya.

Menurut Devita, seorang CRC wajib mengetahui seluruh rangkaian yang berkaitan dengan customer, termasuk reservasi, komplain terkait pelayanan, barang tertinggal, dan masalah lainnya. Posisi ini bisa disebut juga sebagai penyidik, karena CRC harus bisa memecahkan masalah terkait komplain serta menemukan barang penumpang yang tertinggal.

Warga Blunyahrejo, Tegalrejo, Yogyakarta itu mengaku, sebagai seseorang yang introvert dan jarang berkomunikasi dengan banyak orang, posisi itu cukup menantang baginya. “Karena saya harus berkomunikasi dan berinteraksi dengan banyak orang setiap harinya. Termasuk dengan karyawan dan juga melayani customer” ujarnya.

Saat awal magang, Devita sering merasa panik dan sangat berat untuk menerima telepon dari customer karena benar-benar menguras energi. Terlebih lagi, ia harus menghadapi berbagai macam karakter customer, yang terkadang saat telepon langsung marah, ada yang bicara dengan sangat cepat atau bahkan tidak jelas.

“Selain itu, saya juga harus bisa mengikuti kecepatan bicara mereka sambil mencatat mengenai keluhan atau barang yang tertinggal milik penumpang. Namun, itu menjadi tantangan tersendiri bagi saya,” ungkapnya.

Semakin lama menjalani job desk CRC, gadis kelahiran Yogyakarta, 28 Desember 2001 itu merasa lebih santai dan lebih tenang saat ada telepon masuk. Saat ada customer yang menelepon sambil marah-marah, ia sudah mulai cukup tenang.

Devita merasa sangat senang dan beruntung bisa ikut MSIB dan mendapatkan kesempatan baik untuk terus menambah pengalaman. Serta mengasah kemampuan sekaligus mempersiapkan diri menuju ke dunia kerja yang sesungguhnya.

“Saya berharap, dengan semua kegiatan yang saya ikuti pada Program Kampus Merdeka, akan menuntun saya lulus tepat waktu. Dan ilmu yang saya dapatkan dapat menjadi batu loncatan untuk menghadapi dunia bekerja nantinya,” tandasnya. (bam/abd)