KUDUS, Joglo Jateng – Kabupaten Kudus akan menjadi tuan rumah dalam gelaran Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) SD dan SMP ke-13 Tingkat Provinsi Jateng. Yang dijadwalkan pada 10 November untuk SD di IAIN Kudus dan 25-26 Oktober jenjang SMP di SMP 1 Kudus.
Sekretaris MAPSI SD Ahrisin Najib mengungkapkan, persiapan sebagai tuan rumah MAPSI hingga saat ini mencapai 60 persen. Terkait konsep, koordinasi hingga lokasi telah dilakukan. “Yang belum koordinasi dan rekomendasi hotel penginapan juri kontingen kabupaten kota se-provinsi,” ungkapnya.
Menurutnya, momen MAPSI kali ini menjadi hal langka karena pelaksanaan jenjang SD dan SMP biasanya beda kabupaten. Kudus sendiri harus menunggu 35 tahun untuk menjadi tuan rumah.
“Sehingga di even tersebut menjadi salah satu ajang promosi apa saja yang ada di Kudus. Mulai dari wisata alam, religi, kuliner dan lain-lain,” bebernya.
Dikatakannya, MAPSI jenjang SD akan memperlombakan 13 cabang. Terdiri tiga lomba campur dan 10 lomba putra putri. Di antaranya Cabang Lomba Pengetahuan PAI dan BTQ, Praktik Wudu dan Salat, keterampilan azan dan iqamah, Seni Tilawatil-Qur’an, Hifzhil Qur’an, Seni Kaligrafi dan Seni Khat.
“Kemudian, Lomba Seni Khitabah, Seni Menyanyi Duet Lagu Religi, Seni Macapat Islami dan Seni Keterampilan Komputer. Lalu, Lomba Karya Tulis Ilmiah, Cerita Islami dan terakhir Seni Rebana,” katanya.
Meskipun menjadi tuan rumah, pihaknya berharap Kudus bisa menjadi juara umum MAPSI 2024 ini. Pasalnya, pada tahun lalu dalam bersaing bersama 34 Kabupaten, MAPSI SD mendapat rangking 4.
Sementara itu, Ketua MGMP PAI SMP Ahmad Musta’in memaparkan, lomba MAPSI upaya pengenalan sekaligus media melakukan syiar Islam. Serta menjadi cara yang efektif dalam menjaring bakat-bakat baru dari siswa di bidang studi pendidikan agama Islam dan Seni Islami.
“Selain itu, pelaksanaan lomba berbasis pendidikan agama Islam ini untuk mengukur dan mengetahui keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran di bidang studi. Di tiap jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP hingga SMA,” paparnya.
Hingga saat ini, para siswa yang mengikuti lomba ini memperdalam pelatihan dan pengajaran dari cabang yang diikuti. Selain itu sangat penting terus mengasah keterampilan dan kemampuan, serta minat mereka khususnya diluar mata pelajaran (ekstrakurikuler).
“Waktu pelaksanaannya memang masih lama. Akan tetapi seleksi kabupaten kita sudah sampaikan dan sosialisasikan. Sehingga sekolah bisa bersiap,” katanya.(cr1/sam)