SLEMAN, Joglo Jogja – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat tengah menyiapkan segala sektor pengolahan sampah di wilayahnya. Hal itu menyusul wacana penutupan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan sebentar lagi.
Kepala DLH Sleman, Epiphana Kristiyani mengungkapkan, ada sejumlah fasilitas di Sleman yang bisa melakukan pengelolaan sampah secara mandiri. Pertama, fasilitas dua TPST yang dapat mengolah sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF).
“Kedua TPST itu adalah TPST Tamannartani yang mampu mengolah sampah sebanyak 8-10 truk per harinya atau setara 40-50 ton per hari. Ada juga TPST Minggir yang saat ini masih diuji coba dan diperkirakan mampu mengolah empat truk sampah seberat 20 ton per hari. Sehingga ada 70 ton sampah di Sleman bisa diolah lewat dua TPST setiap harinya,” katanya, Rabu (1/5/24).
Tak hanya mengandalkan TPST, tiga TPS3R dan tiga transfer depo sampah mendapatkan optimalisasi mesin dari DLH. Keenam fasilitas tersebut ada yang mendapat mesin pencacah, hingga mesin pengolah sampah menjadi RDF. Masing-masing fasilitas tersebut diestimasi mampu mengolah lima ton sampah per hari.
“Untuk optimalisasi itu, ada mesin yang bisa mengolah sampah menjadi RDF kemudian ada juga yang tambah mesin pencacah sampah, mesin pemilah sampah. Dengan demikian, jumlah residu yang kemudian dihasilkan menjadi berkurang banyak,” ungkapnya.
Tak hanya itu, pengelolaan sampah juga mengandalkan pengolahan sampah yang dilakukan kalurahan dan padukuhan. Misalnya, Kalurahan Sinduadi yang bisa mengolah lima ton sampah per hari, Pandowoharjo lewat Bumkal Amarta bisa mengolah satu ton sampah per hari, Padukuhan Nyamplung dengan kemampuan pengolahan sampah satu ton per hari dan masih banyak lagi.
“Saat ini produksi sampah harian Sleman berkisar di angka 203 ton sampah per hari. Dengan beragam fasilitas yang ada, setidaknya ada sekitar 110 ton sampah di Sleman yang bisa dikelola. Untuk menangani sisanya, DLH berencana membangun dua TPST lagi di Sleman. Yakni di Donokerto, dan Gamping juga,” paparnya. (bam/abd)