BANTUL, Joglo Jogja – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul mengajak masyarakat untuk turut aktif dalam melakukan pencegahan penularan. Hal itu mengingat hingga April 2024, setidaknya ada 130 orang terkonfirmasi terkena penyakit Demam Berdarah (DBD).
Kepala Dinkes Agus Tri Widiyantara mengatakan, kasus DBD di Bantul 2024 hingga April mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Akan tetapi, jumlah lonjakan itu tidak terlalu signifikan atau masih sangat fluktuatif.
“Lonjakannya mulai Februari lalu, tapi jumlahnya fluktuatif atau tidak signifikan. Sampai April ini ada sekitar 130 penderita DBD di Bantul. Jadi hampir sama dengan kasus pada tahun 2023,” ungkapnya.
Menurutnya, Dinkes terus berusaha untuk menekan kasus penyebaran DBD ini. Salah satunya dengan cara menyiapkan tenaga kesehatan yang ada di puskesmas untuk menggerakkan masyarakat agar tetap melaksanakan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Bahkan kita punya program dalam satu kartu keluarga (KK) ada satu juru pemantau jentik (Jumantik). Jumantik itu yang akan mengawasi apakah di rumahnya ada tempat-tempat penampungan air yang menjadi perkembangbiakan jentik nyamuk,” terangnya.
Dijelaskan bahwa hingga saat ini, belum ditemukan adanya kasus kematian akibat DBD di Bantul. Adapun, kasus kematian DBD ini hanya terjadi apabila penanganannya tidak dilakukan sesegera mungkin.
“Kematian itu bisanya karena penanganannya terlambat. Jadi dari awal tidak dilakukan penanganan secara adekuat. Namun jika ditangani dengan baik sembuh,” katanya.
Ada beberapa gejala yang mengarah pada DBD yaitu tubuh mengalami panas dua sampai dengan tiga hari, bintik merah di tangan atau di lipatan tangan, dan mimisan. Pihaknya mengimbau bagi masyarakat yang mendapati gejala ini untuk segera mengakses puskesmas terdekat.
“Jadi apabila ada masyarakat yang menemukan beberapa gejala itu, agar segera periksa ke puskesmas terdekat. Untuk memastikan apakah orang tersebut menderita DBD atau bukan. Kalau ada yang mengarah ke DBD tentunya ini harus segera dilakukan tata laksana agar nanti terhindar dari kasus kematian,” pungkasnya. (nik/abd)