BERASAL dari keluarga kurang mampu bukanlah penghalang untuk menuntut ilmu yang lebih tinggi. Hal itu yang dirasakan Ulfatun Nikmah (26).
Meskipun ditentang orang tuanya untuk kuliah lantaran tidak memiliki biaya, ia berhasil meraih gelar Magister di Ilmu Akuntansi UGM berkat ketekadannya.
Ulfa sapaan akrabnya mengungkapkan, sebagai anak yang lahir dan tumbuh dalam keluarga sederhana, bisa mengakses pendidikan hingga perguruan tinggi adalah sebuah kemewahan.
Terlebih, ayahnya menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga dengan bekerja sebagai buruh ukir panggilan dengan penghasilan yang tidak menentu setiap bulannya.
“Saya berhasil lulus cumlaude dengan menyelesaikan studi dari Prodi Magister Sains Akuntansi dalam waktu 1 tahun 10 bulan 24 hari dengan capaian IPK 3.89. Ini menjadi pencapaian besar dalam hidup saya. Saya tidak menyangka, pekerjaan ayah sebagai tukang buruh ukir panggilan di desa Wedelan, Kabupaten Jepara, Jawa tengah, bisa menghantarkan saya meraih gelar master,” jelasnya.
Dikatakan bahwa untuk menempuh dunia pendidikan merupakan hal yang sulit dilakukan Ulfa. Lantaran, saat ingin menjadi sarjana, ia mendapatkan pertentangan keras dari kedua orang tuannya.
Bukannya tidak mendukung Ulfa untuk kuliah, namun orang tuanya berkali-kali mengingatkan soal kondisi keluarga yang serba pas-pasan, sehingga sangat sulit jika harus membiayai kuliah. Belum lagi orang tuanya masih harus membiayai sekolah sang adik.
