Kudus  

Persiapkan Regulasi Rekognisi & Konversi untuk Alumni UMK

SAH: Mahasiswa/mahasiswi mengikuti kegiatan wisuda bertempat di auditorium UMK, Selasa (14/5/24). (ADAM NAUFALDO/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Universitas Muria Kudus (UMK) pada Selasa (14/5) dan Rabu (15/5) melaksanakan wisuda pertama yang ke-72 tahun ini. Nantinya para alumni telah dipersiapkan regulasi rekognisi dan konversi untuk menambah skill kualitas mereka.

Rektor UMK, Darsono menyampaikan, ada beberapa hal yang sudah disiapkan untuk alumni yang lulus. Hal itu dalam rangka menginternalisasi dinamika global, kecepatan dan menjaga kualitas. Seperti menerbitkan regulasi mengenai recognition dan konversi mengenai kegiatan diluar perkuliahan.

“Nantinya hal itu menjadi pengakuan terhadap SKS resmi berbasis kurikulum perkuliahan. Nah, hari ini saya bersyukur, wisuda pertama dari gelaran selama dua hari. Ini wisuda tahap pertama dan tahun ini putaran ke 72,” bebernya kepada Joglo Jateng, Selasa (14/5/24).

Lebih lanjut, kegiatan wisuda yang digelar UMK diikuti sebanyak 914 mahasiswa dari sektor S1 atau S2 yang sudah diselesaikan secara lancar. Wisuda tersebut digelar selama dua hari lantaran daya tampung auditorium yang digunakan wisuda tidak mencukupi.

“Wisuda itu juga karena ditambah dengan orang tua. Sehingga 914 kali tiga. Hari pertama 450 an, hari kedua 450 an. Pembagiannya ada fakultas ekonomi dan bisnis hukum pertanian. Selanjutnya, ada teknik FKIP dan psikologi,” tandasnya.

Pihaknya berharap kepada para alumni yang sudah berkecimpung atau berkegiatan ekstrakurikuler, terus belajar dalam proses pembekalan soft skill dan berkomitmen berjejaring. Serta mereka harus memegang jatidiri UMK. Yaitu kemartabatan, berkualitas, dan menjaga integritas.

“Karena nilai itu penting diluar teknikal sukses yang dicapai setiap orang. Bahkan nilai diktinity oleh lembaga Habibi Center kemarin diapresiasi. Mereka menilai kita terjebak dalam soal teknis keilmuan dan ke praktekan. Sedang karakter martabatan kita agak lupa,” tuturnya.

Sehingga mampu menjadi nilai yang bisa diakulturasi oleh alumni UMK. Serta terbukti di masyarakat saat mereka melakukan aktivitas. (adm/fat)