Wujudkan Greget Nyawiji lan Hangayomi di Hari Jadi ke-108 Sleman

PROSESI: Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat memotong tumpeng dalam acara tasyakuran HUT ke-108 Kabupaten Sleman di Pendopo Parasamya, Selasa (14/5/24). (RIZKY ADRI KURNIADHANI/JOGLO JOGJA)

SLEMAN, Joglo Jogja – Peringatan Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman mengangkat tema Greget Nyawiji Lan Hangayomi Sesarengan Mbangun Sleman. Tema tersebut diangkat dengan tujuan untuk menyatukan tekad dan mengayomi untuk memberikan manfaat seluas luasnya bagi masyarakat Sleman.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyebutkan, berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat, pamong kalurahan, pegawai di kapanewon dan di lingkungan Pemkab Sleman turut diadakan untuk memeriahkan peringatan hari jadi. Dalam pelaksanaannya, rangkaian itu menggunakan prinsip sederhana namun tetap meriah, serta mengedepankan semangat kebersamaan dalam membangun wilayah dan masyarakat Sleman.

Berbagai acara telah disusun di antaranya lomba tradisional, bakti sosial, doa syukur, ziarah dan silaturahmi, lomba penjor dan Festival Bergodo, Malam tirakatan, pawai Bedhol Projo, Peluncuran Perangko Penanda Kota (Bukrenteng). Serta Upacara di Lapangan Denggung Sleman dengan menggunakan Bahasa Jawa dan pakaian tradisional Jawa Yogyakarta (Kejawen Mataraman Jangkep).

“Melalui peringatan Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman, saya harap akan menumbuhkan dan memperkukuh rasa kebersamaan dan kesamaan tekad dari seluruh masyarakat dalam membangun Sleman menjadi lebih baik lagi ke depannya,” ungkapnya, belum lama ini.

Sementara itu, Ketua Panitia Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman Haris Martapa mengatakan, logo peringatan tahun ini mengandung simbol-simbol yang mengajak untuk terus bekerja sama dan mempererat persatuan. Dengan harapan, Sleman benar-benar menjadi tempat yang nyaman bagi semua.

Dalam Peringatan Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman, pada angka 1 dan 8 terdapat tiga motif gelombang biru yang melambangkan tiga sungai, dan memiliki arti kemakmuran dalam mempertinggi pangan dan sandang.  Adapun tiga sungai itu adalah Kali Krasak yang mengalir di sebelah barat laut, Kali Kuning yang mengalir di bagian tengah, dan Kali Opak yang mengalir di sebelah timur Kabupaten Sleman.

Selain itu, untuk angka 0 di gambarkan dua tangan yang saling bergandengan. Hal itu dimaknai sebagai bentuk gotong royong masyarakat bumi Sembada. “ Selain itu, juga ada motif batik Sinom Parijotho pada angka 1 dan 8, di mana itu melambangkan kekayaan alam yang ada di Kabupaten Sleman,” pungkasnya. (riz/abd)