YOGYAKARTA, Joglo Jogja – Dalam upaya mengatasi masalah kemiskinan yang masih menjadi perhatian serius di Yogyakarta, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah mengupayakan pemanfaatan penyewaan lahan dengan menggunakan dana keistimewaan (Danais). Salah satunya melalui program Lumbung Mataram, dengan memanfaatkan total 32.000 hektare lahan.
“Dalam visi pengembangan panca mulia yang terdiri dari lima pilar, terutama dalam penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, salah satu langkahnya melalui program reformasi kelurahan yang akan dikelola oleh warga maupun kelompok warga dengan memanfaatkan dana keistimewaan,” ujar Ketua Komite Tetap Bidang Pengembangan Sekretariat (KOMTAP) Kamar Dagang Industri (Kadin) DIY, Timothy Apriyanto, Selasa (4/6/24).
Pihaknya menambahkan, program ini akan difokuskan pada pengelolaan lahan pertanian dengan efektivitas tinggi melalui program bernama Lumbung Mataram, dengan total lahan mencapai sekitar 32.000 hektare. “Inventarisasi lahan tersebut diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan lokal dan memberikan peluang mata pencaharian bagi masyarakat setempat,” jelasnya.
Pihaknya juga menyoroti pentingnya program pertanian unggulan seperti produksi cabai, bawang merah, dan bawang putih dari DIY. Ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat serta menekan laju inflasi di wilayah DIY.
“Penyewaan lahan dalam mendorong kedaulatan pangan melalui penyebaran pusat produksi pangan di berbagai wilayah seperti Bantul, Gunung Kidul, dan Kulon Progo. Ini tentunya sesuai dengan visi misi pemerintah yang pertama yaitu terwujudnya peningkatan kualitas hidup, kehidupan, penghidupan Yogyakarta yang berkeadilan dan berkeadaban,” tuturnya.
Dengan kerja sama yang erat antara pemerintah daerah, OPD, dan Kadin DIY serta pemanfaatan dana keistimewaan untuk program-program strategis tersebut, diharapkan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan di DIY dapat tercapai dengan lebih efektif dan berkesinambungan.
“Kami menitikberatkan pada upaya meningkatkan kedaulatan pangan demi memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat. Serta membantu menekan laju inflasi di wilayah DIY, mengingat bahan komoditas pertanian berkontribusi signifikan terhadap inflasi,” tandasnya. (suf/abd)