Budaya  

Pawai Alegoris Tunjukkan Kekayaan Sejarah, Budaya, dan Kreativitas

MERIAH: Para peserta Pawai Alegoris Harmony in Old Mataram saat menampilkan kreasi di depan Pasar Legi Kotagede, belum lama ini. (RIZKY ADRI KURNIADHANI/JOGLO JOGJA)

KOTA, Joglo Jogja – Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta mengelar Pawai Alegoris Harmony in Old Mataram di depan Pasar Legi Kotagede, akhir pekan lalu. Kegiatan itu dimaknai sebagai penyampaian pesan bahwa Kota Yogyakarta menjadi destinasi wisata yang kaya akan sejarah, budaya, dan kreativitas.

Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud nyata dan komitmen semua pihak untuk mempromosikan dan mengembangkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Karena sejarah membuktikan bahwa dari Kotagede menjadi awal mula Kraton Yogyakarta berasal.

“Kami berharap, melalui pawai ini, kita tidak sekedar menampilkan keragaman budaya di Kotagede namun bisa menyampaikan pesan bahwa Kota Yogyakarta menjadi destinasi wisata yang kaya akan sejarah, budaya, seni dan kreativitas,” ungkapnya, belum lama ini.

Ia menambahkan, mengambil visi Sri Sultan Hamengku Buwono X pada 2025, diharapkan Yogyakarta bisa menjadi pusat budaya, pendidikan, dan kepariwisataan di Asia Tenggara. Di mana ini menjadi pekerjaan rumah yang berat untuk mewujudkan itu semua.

“Tidak bisa kita pungkiri, Kota Yogyakarta menjadi wajahnya DIY dari semua bidang aktivitas, seperti pengembangan budaya, pariwisata, ekonomi, dan yang lainnya. Dan melalui kegiatan ini, kami berharap, kampung, sanggar, dan seniman dapat semakin dikenal di Indonesia, bahkan mancanegara,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, menyatakan, Pawai Alegoris ini merupakan bagian dari upaya untuk mempromosikan wilayah selatan Kota Yogyakarta, khususnya Kotagede. Area Kotagede, yang sudah menjadi destinasi wisata terkemuka, diharapkan dapat menjaga ekosistemnya dengan baik dan masyarakat di seluruh kawasan Kotagede makin meningkat kesadaran wisatanya.

Pawai Alegoris kali ini menampilkan pagelaran otentik bersumber dari berbagai situs yang berlokasi di kampung-kampung Kotagede dan sekitarnya, seperti Situs Manukberi, Situs Beteng Cepuri/Bokong Semar, Situs Padas Temanten, Situs Watu Gajah (Sungai Gajah Wong), Situs Nogobondo, Selain itu, ada Situs Beteng Peleman, Situs Watu Gilang, Situs Sumur Retno  Dumilah, Situs Sendang Selirang dan Situs Watu Gatheng yang memiliki cerita unik untuk menarik  perhatian wisatawan.

“Dengan berbagai program dan kegiatan, kami terus berkomitmen untuk selalu menjaga dan melestarikan budaya yang ada, sekaligus menjadikannya daya tarik utama bagi para wisatawan,” jelasnya. (riz/abd)