Kudus  

Penambahan Los, Pasar Baru Kudus Digelontor Rp 200 Juta

MELINTAS: Tampak seseorang sedang melewati Pasar Baru Kudus, Rabu (12/6/2024). (ADAM NAUFALDO/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus melalui Dinas Perdagangan (Disdag) akan menggelontorkan dana sebesar Rp 200 Juta untuk penambahan los di Pasar Baru. Anggaran tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

PLT Kepada Disdag melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Pasar, Albertus Harys Yunanto, mengatakan, untuk Pasar Baru Kudus akan ada penambahan los dengan anggaran kurang lebih Rp 200 juta. Anggarannya bersumber dari APBD.

“Anggaran yang digelontorkan bukan dari DBHCHT, melainkan anggaran bersumber dari APBD,” ungkapnya kepada Joglo Jateng, Rabu (12/6/2024) kemarin.

Sementara Penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk kegiatan revitalisasi pasar tradisional di Kota Kretek saat ini masih tahap perencanaan. Disdag memperkirakan pengerjaan fisiknya dimulai bulan Agustus 2024.

Akan tetapi, perencanaan revitalisasi pasar tradisional memang agak molor. Namun, ini sudah mau rampung. Jika sudah, pihaknya akan segera melakukan lelang pekerjaan fisik. Dimungkinkan pengerjaannya Bulan Agustus 2024.

“Untuk pengerjaannya sendiri ditarget Oktober 2024 sudah selesai. Ada 7 pasar yang akan direvitalisasi seperti Pasar Bitingan, Pasar Kliwon, Pasar Kalirejo, Pasar Ngembalrejo, Pasar Mijen, Pasar Wates dan Pasar Jember,” tukasnya.

Untuk Revitalisasi tujuh pasar tradisional menelan anggaran kurang lebih sebesar Rp 5,5 miliar. Anggarannya bersumber dari DBHCHT. Kemudian pihaknya merinci masing-masing infrastruktur pasar tradisional yang akan direvitalisasi.

“Pasar Bitingan, Jember dan Mijen yang diperbaiki di bagian atapnya. Perbaikan atap ini perlu dilakukan. Sebab, atap pasar di Kudus sudah lama tak diperbaiki dan banyak yang bocor. Terutama Pasar Jember,” ungkapnya.

Sedangkan Pasar Kliwon yang diperbaiki saluran airnya. Untuk Pasar Kalirejo dan Wates yang akan diperbaiki bagian los. Dengan begitu harapannya revitalisasi pasar tradisional yang dilakukan dapat membentuk sarana dan prasarana menjadi semakin baik.

“Khusus Pasar Wates, ada beberapa los yang sering kebanjiran. Dan, itu akan segera kita perbaiki. Sehingga, pedagang maupun pengunjung nyaman melakukan aktifitas di pasar,” pungkasnya. (adm/fat)