SEMARANG, Joglo Jateng – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang terus melakukan pengerukan sedimentasi di sejumlah wilayah. Hal ini sebagai upaya persiapan menghadapi musim hujan.
Sub Koordinator Pengelolaan Irigasi dan Sumber Air DPU Kota Semarang Victor Tri Karyanto Nugroho mengukapkan, pihaknya juga melakukan pembersihan saluran dan sungai. Hal ini sebagai upaya antisipasi agar tidak terjadi banjir.
“Jadi tujuan kita agar penampang basah saluran itu tetap terjaga. Sampah dan sedimen secara rutin kami ambil dan keruk agar penampang basahnya itu terjaga. Selain itu, agar aliran air juga menjadi lancar,” ucapnya saat dikonfirmasi Joglo Jateng, belum lama ini.
Lebih lanjut, ia menerangkan, Kota Semarang memiliki banyak sungai dan saluran air yang rutin dibersihkan. Ada sekitar 40-an lokasi yang kerap dibersihkan.
Di samping pembersihan rutin, kata Victor, dilakukan pula pembersihan drainase secara berkala menggunakan alat berat. Adapun sistem drainase sesuai wilayah antara lain wilayah drainase barat, drainase utara, wilayah drainase timur, serta tengah dan selatan.
“Untuk wilayah drainase barat, pembersihan dilakukan di sungai maupun saluran air di Jembatan Tri Tunggal, drainase jalan Arteri Yos Sudarso dan depan kantor PSDA Provinsi, Tawangmas,” jelasnya.
Selain itu, imbuhnya, ada juga saluran di Jalan Jenderal Sudirman, Madukoro Raya, Sungai Anjasmoro (depan hotel Puri Garden dan Jalan Sri Rejeki Utara, Kalibanteng Kidul. Sementara drainase wilayah barat yang rutin dikerjakan itu di daerah sekitar Sungai Ronggolawe, Anjasmoro, saluran Madukoro, kemudian di arteri Yos Sudarso saluran besar.
“Termasuk saluran bawah fly over bandara, dan sekitar Tawangmas itu kita rutin pembersihan,” ungkap Victor.
Kemudian, lanjutnya, pada drainase di wilayah utara, ada beberapa lokasi seperti Gang Lombok, Bandarharjo Selatan, Miroto (Thamrin Gajahmada), Jalan Hasanudin Plombokan hingga sekitar Kauman. Lalu, pada wilayah Timur berada di daerah Kudu, sekitar kali babon, kali Tenggang, saluran Wolter Monginsidi hingga area samping tol USM (Universitas Semarang).
Selanjutnya, di wilayah tengah dan selatan secara berkala dikerjakan pembersihan. Termasuk di Jalan Sriwijaya Wonderia yang salurannya cukup besar juga kerap dibersihkan.
Menurut Victor, pembersihan sungai dan saluran dilakukan dengan manual dan bantuan alat berat, termasuk melibatkan 250 personel dengan bantuan dump truk dan alat berat.
“Kalau untuk pembersihan selama tidak terhalang utilitas seperti kabel dan tiang-tiang, maka kami bisa membersihkannya memakai alat. Yang penting alat berat dan dump truk bisa masuk, insyaallah tidak ada kendala,” ujarnya. (int/adf)