SEMARANG, Joglo Jateng – Fakultas Hukum Universitas Wahid Hasyim berupaya memberikan pemahaman yang komprehensif soal pembangunan berkelanjutan melalui kuliah tamu kepada mahasiswa. Kegiatan bertajuk ‘Sustainable Development and Business law’ ini diadakan di Aula Utama Gedung Teater Fakultas Kedokteran Universitas Wahid Hasyim. Tepatnya di Jalan Raya Gunungpati No.KM.15, Nongkosawit, Kecamatan Gunung Pati.
Acara ini menghadirkan pembicara ternama yang ahli dari India. Yaitu Prof. Dr. Gautam Kumar Jha, M. Phil., PhD.
Dekan Fakultas Hukum Universitas Wahid Hasyim Dr. Mastur, SH., MH mengungkapkan, selain memberikan materi tentang pembangunan berkelanjutan, para mahasiswa juga diberikan pemahaman perihal hukum bisnis. Kemudian, mendorong kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan sektor swasta.
“Pembangunan berkelanjutan bukan hanya tentang menjaga lingkungan. Tetapi juga mencakup aspek hukum sosial dan ekonomi yang harus dipertimbangkan dalam setiap keputusan bisnis. Sebagai institusi pendidikan, kita memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi generasi muda tentang pentingnya konsep ini di era yang semuanya serba modern atau digital ini,” ucapnya melalui keterangan tertulis yang diterima Joglo Jateng, Senin (24/6/24).
Dirinya berharap, dengan adanya kegiatan ini, para peserta mendapat wawasan yang bermanfaat. Juga terinspirasi untuk mengimplementasikan praktik berkelanjutan dalam kegiatan bisnis mereka masing-masing.
Sementara itu, pembicara utama sekaligus Pakar Hukum Bisnis dan Lingkungan asal India, Prof. Dr. Gautam Kumar Jha, M. Phil., PhD, dalam pemaparan materinya menjelaskan bagaimana perusahaan dapat mengadopsi praktik berkelanjutan tanpa mengorbankan profitabilitas. Kemudian, peran hukum dalam mendorong perubahan positif.
“Pembangunan berkelanjutan adalah konsep yang mencakup tiga pilar utama ekonomi, sosial, dan lingkungan. Tujuan utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri,” jelasnya.
Dalam konteks bisnis, kata Dr Gautam, artinya mengadopsi praktik yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi. Namun, juga ramah lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial.
Dalam sesi ini, dirinya juga menguraikan berbagai tantangan yang dihadapi oleh bisnis dalam mengadopsi praktik berkelanjutan. Begitu pula dengan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan tersebut.
“Tantangan ini termasuk biaya awal yang tinggi, perubahan regulasi, dan resistansi internal terhadap perubahan. Di mana peran hukum dan regulasi ini tentu memainkan peran krusial dalam mendorong perusahaan untuk mengadopsi praktik berkelanjutan,” katanya. (int/adf)