Kader ILP Usulkan Sarana Kesehatan Desa Sendangmulyo

PEMBAHASAN: Pemerintah Desa bersama Kader membahas tentang stunting di aula Balai Desa Sendangmulyo, Kecamatan Sluke, Senin (1/7). (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

REMBANG, Joglo Jateng – Pemerintah Desa Sendangmulyo, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang, mengadakan rembug stunting bersama kader integrasi layanan primer (ILP), Senin (1/7). Kegiatan ini untuk menanggulangi masalah stunting yang masih menjadi tantangan di desa tersebut.

Dalam forum tersebut, para kader mengusulkan bantuan sarana dan prasarana kesehatan. Yakni berupa alat pengukur tekanan darah, cek kolesterol, asam urat, dan gula darah.

Kepala Desa Sendangmulyo, melalui Kader KPM, Musyarofah menjelaskan, saat ini, desanya mencatat ada 22 anak yang teridentifikasi mengalami stunting. Untuk mengatasi masalah ini, desa telah mengadakan berbagai inisiatif.

Termasuk pemberian makanan tambahan (PMT) secara rutin setiap kegiatan posyandu. Langkah ini diharapkan dapat membantu memperbaiki status gizi anak-anak di desa tersebut.

Tidak hanya mengandalkan inisiatif desa, tahun ini Pemerintah Provinsi Jawa Tenga dan Pemkab Rembang juga memberikan dukungan berupa makanan tambahan selama 14 hari. Program ini menyasar 30 anak di Desa Sendangmulyo dengan tujuan meningkatkan berat badan dan status gizi mereka.

“Bantuan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam jangka pendek dan membantu memperbaiki kondisi kesehatan anak-anak tersebut,” ujarnya.

Rembug stunting ini merupakan bagian dari upaya kolaboratif antara pemerintah desa, kader kesehatan, dan masyarakat untuk mengatasi stunting. Dalam acara tersebut, para kader juga membahas pentingnya pemantauan kesehatan anak secara rutin dan perlunya edukasi bagi orang tua mengenai pola makan yang sehat dan bergizi.

“Kami berkomitmen untuk terus berupaya menanggulangi stunting di desa ini. Melalui rembug ini, kami berharap dapat menemukan solusi yang lebih efektif dan mendukung kesehatan anak-anak di Sendangmulyo,” paparnya.

Selain itu, kader kesehatan juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam program-program kesehatan yang dilaksanakan. Mereka menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah desa, kader, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak.

“Dengan berbagai inisiatif dan dukungan yang ada, kami optimis dapat mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di desa ini.  Diharapkan menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menanggulangi masalah stunting dan meningkatkan kesehatan anak secara menyeluruh,” pungkasnya. (cr3/fat)