SEMARANG, Joglo Jateng – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menggelar Road to Forum Perumusan Analisis dan Rekomendasi Kebijakan Jawa Tengah (PUSAKA Jateng) 2024 di Semarang, Selasa (2/7/24). Kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan berbagai stakeholders untuk berbagi pengetahuan, pengalaman. Kemudian, merumuskan rekomendasi solusi yang aplikatif melalui diskusi panel dan kompetisi karya tulis ilmiah.
“Forum PUSAKA Jateng merupakan forum diskusi yang membahas tentang perkembangan perekonomian terkini, dampak isu strategis terhadap perekonomian Jawa Tengah, serta perumusan rekomendasi kebijakan untuk mengatasi berbagai isu strategis,” jelas Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Ndari Surjaningsih saat membuka Road to Forum Pusaka Jateng 2024 di Hotel Gumaya, Selasa (2/7/24).
Kegiatan ini menjadi pembuka seluruh rangkaian Forum Pusaka Jateng 2024 yang mengangkat tema Mewujudkan Jawa Tengah sebagai Penumpu Pangan dan Industri Nasional yang Maju, Sejahtera, Berbudaya, dan Berkelanjutan. Agenda Terdiri dari penyampaian proposal Call for Paper, Workshop Finalis Proposal Call for Paper, serta acara Puncak Forum PUSAKA Jateng 2024 pada bulan November 2024.
Sementara itu, Sekda Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengatakan kegiatan ini diharapkan dapat mewujudkan visi pembangunan Jawa Tengah 2025-2045. Yakni Jateng sebagai Penumpu Pangan dan Industri Nasional yang Maju, Sejahtera, Berbudaya, dan Berkelanjutan. Sebab itu Forum Pusaka Jateng 2024 bisa memberikan masukan dan rekomendasi bagi pemerintah daerah.
“Dari forum ini kita minta masukan dari teman-teman stakeholder untuk menyeimbangkan anyara industri dan pertanian,” jelas Sumarno.
Menurutnya sektor industri dan pertanian sangat berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi di Jateng. Melalui kegiatan ini pihaknya berharap ke depan muncul kebijakan yang makin aplikatif.
“Dua hal ini kalau kita bisa garap dengan baik dan seimbang. Potensinya luar biasa dan sangat berkontribusi besat dalam pertumbuhan ekonomi,” tandasnya. (luk/adf)